- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 6 Januari 2025 | 06:59 WIB
:
Oleh MC KOTA MALANG, Minggu, 5 Januari 2025 | 09:01 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 122
Malang, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan tata kelola pemerintahan berbasis digital. Pada Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Tahun 2024, Kota Malang meraih predikat "Memuaskan" dengan indeks mencapai 4,24, berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Republik Indonesia Nomor 663 Tahun 2024. Keputusan ini diterbitkan pada 31 Desember 2024.
Indeks SPBE Kota Malang terus mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya:
Kenaikan 0,42 poin di tahun 2024 menjadikan Kota Malang sebagai salah satu kota dengan indeks SPBE tertinggi di Indonesia. Bahkan, capaian ini melampaui target 140% dari yang ditetapkan dalam Peraturan Wali Kota Malang Nomor 5 Tahun 2023 tentang Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2024-2026, yaitu 3,02.
Secara nasional, Kota Malang masuk dalam 8 besar terbaik seluruh Indonesia dalam evaluasi SPBE oleh KemenPANRB. Sementara di tingkat Provinsi Jawa Timur, Kota Malang berada di posisi ke-7 dari 38 kabupaten/kota yang dievaluasi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menyatakan bahwa capaian ini menegaskan bahwa reformasi birokrasi dan digitalisasi pemerintahan di Kota Malang terus menunjukkan kinerja yang lebih baik.
"Implementasi SPBE bukan hanya soal digitalisasi, tetapi bagaimana digitalisasi pemerintahan bisa memperkuat reformasi birokrasi yang berdampak langsung pada masyarakat. Di era yang semakin digital, sistem ini menjadi keharusan karena memudahkan akses layanan publik," ujar Iwan Kurniawan dJumat (3/1/2025).
Keberhasilan peningkatan indeks SPBE ini tidak terlepas dari berbagai inovasi digital dan penguatan tata kelola pemerintahan yang dilakukan Pemkot Malang. Beberapa inovasi utama yang mendukung peningkatan SPBE di Kota Malang meliputi:
Dengan keberhasilan ini, Pemkot Malang tidak hanya membuktikan komitmennya dalam reformasi birokrasi digital, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang efektif dan berdampak positif bagi masyarakat.
"Kami terus memperkuat kebijakan, tata kelola, dan layanan digital. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja daerah serta kesejahteraan masyarakat," pungkas Iwan Kurniawan.
(MC Malang/ari/yn)