- Oleh MC KAB BENER MERIAH
- Senin, 30 Desember 2024 | 07:32 WIB
: Pj Bupati Bener Meriah, Mohd Tanwier, membuka secara resmi acara Pacuan Kuda Tradisional Gayo di lapangan Pacuan Kuda Sengeda, Desa Karang Rejo, Kecamatan Bukit, Senin (23/12/2024)
Oleh MC KAB BENER MERIAH, Sabtu, 28 Desember 2024 | 10:07 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 138
Bener Meriah, InfoPublik – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Pacuan Kuda Tradisional Gayo digelar di lapangan Pacuan Kuda Sengeda, Desa Karang Rejo, Kecamatan Bukit, Senin (23/12/2024).
Pagelaran budaya yang telah menjadi tradisi tahunan ini menjadi daya tarik utama, tidak hanya bagi masyarakat Bener Meriah, tetapi juga dari Aceh Tengah, Gayo Lues, dan daerah lainnya.
Dibuka oleh Pj Bupati Bener Meriah, Mohd Tanwier, ajang tersebut dihadiri oleh ratusan peserta dan penonton. Acara ini menjadi simbol kebersamaan dan kebanggaan masyarakat Gayo.
Pj Bupati Bener Meriah, Mohd Tanwier, dalam sambutannya menyampaikan, pacuan kuda tradisional ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga wujud nyata pelestarian budaya Gayo yang memiliki nilai historis tinggi.
"Pacuan kuda ini adalah warisan budaya yang harus terus kita lestarikan. Kegiatan ini tidak hanya mempererat rasa persaudaraan antardaerah, tetapi juga menjadi sarana promosi untuk memperkenalkan Kabupaten Bener Meriah sebagai daerah berbudaya dan berdaya saing," ujar Mohd Tanwier.
Dia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan menciptakan atmosfer yang mendukung selama perlombaan berlangsung.
"Mari kita jadikan acara ini sebagai momentum untuk merayakan keberagaman budaya dan memupuk rasa cinta terhadap daerah," tambahnya.
Ketua Pelaksana, Sofyan, dalam laporannya menyebutkan bahwa acara ini diikuti oleh 249 ekor kuda dari beberapa kabupaten, yaitu Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Utara.
"Pertandingan akan berlangsung selama satu minggu dengan berbagai kelas, mulai dari kelas A hingga kelas F. Ini menjadi ajang kompetisi sekaligus hiburan yang dinantikan masyarakat setiap tahunnya," jelas Sofyan.
Antusiasme masyarakat terlihat dari jumlah penonton yang memadati lapangan Sengeda. Selain itu, acara ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari unsur Forkopimda, pejabat daerah, hingga organisasi masyarakat.
Pagelaran ini menjadi bukti nyata bagaimana budaya tradisional dapat menjadi daya tarik wisata sekaligus penggerak ekonomi lokal. Mohd Tanwier berharap kegiatan ini terus dikembangkan agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat.
“Selamat bertanding kepada seluruh peserta. Junjung tinggi sportivitas dan nikmati kebersamaan ini sebagai wujud cinta kita terhadap budaya Gayo,” tutupnya.
Dengan keunikan dan semangat yang diusung, Pacuan Kuda Tradisional Gayo tidak hanya menjadi acara peringatan HUT, tetapi juga simbol identitas budaya yang terus hidup di hati masyarakat. (MC Bener Meriah)