- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Jumat, 20 Desember 2024 | 13:28 WIB
: Hasilkan Beberapa Rekomendasi, Pemprov Kalsel gelar Kajian Manajemen Bencana Modern - Foto:Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Jumat, 20 Desember 2024 | 13:21 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 75
Banjarbaru, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Selatan memberikan beberapa rekomendasi dari hasil Kajian Manajemen Bencana Modern untuk meningkatkan kesiapsiagaan di Kalimantan Selatan.
Plt Kepala BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan, Husnul Hatimah melalui Sekretaris BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan, Hadi Safitri menuturkan Pelaksanaan kajian ini dalam rangka mendukung misi Kalimantan Selatan berdasarkan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2021-2026, yaitu misi ke-5 yang berbunyi “Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup dan Memperkuat Ketahanan Bencana”.
"Kerawanan banjir merupakan keadaan yang menggambarkan mudah atau tidaknya suatu daerah, terkena banjir dengan didasarkan pada faktor-faktor alam yang mempengaruhi banjir antara lain, faktor hidrometeorologi (intensitas curah hujan, distribusi curah hujan, frekuensi dan lamanya hujan berlangsung), dan karakteristik daerah aliran sungai (kemiringan lahan/lereng, ketinggian lahan, tekstur tanah dan penggunaan lahan),"katanya, Banjarbaru, Kamis (19/12/2024).
Dirinya menerangkan Kalimantan Selatan merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang rentan terhadap bencana banjir, yang dapat menjadi ancaman maupun keresahan yang terus menerus bagi keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Untuk peneliti pada kajian ini selain dari BRIDA Provinsi Kalsel pihaknya berkolaborasi dengan beberapa Perguruan Tinggi yaitu Khuzaini sebagai Ketua peneliti dan anggota diantaranya Zakky Zamrudi, Syahrial Shaddiq, Risa Dwi Ayuni, M. Arief Anwar, Muhammad Riswan dan Megayulia Nooryaneti.
Pihaknya mengatakan studi kualitatif tentang penyelenggaraan manajemen bencana banjir di Kalimantan Selatan menjadi perhatian utama dalam rangka memahami praktik-praktik terbaik, tantangan, dan potensi dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat serta respon terhadap bencana tersebut.
"Pendekatan kualitatif memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang lebih holistik terhadap dinamika penyelenggaraan manajemen bencana yang tidak hanya melihat dari segi teknis, tetapi juga aspek sosial, budaya, dan kelembagaan," tuturnya.
Lebih lanjut, katanya, manfaat penelitian ini ialah Sebagai rekomendasi kebijakan, program dan kegiatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk menerapkan manajemen bencana modern dalam kesiapsiagaan banjir di Kalimantan Selatan, masyarakat dapat mengetahui dan memahami terkait manajemen bencana, yang meliputi manajemen sebelum terjadinya bencana, waktu terjadinya bencana, dan sesudah terjadinya bencana, Kajian ini juga dapat memberikan kerangka kerja dan metodologi yang dapat digunakan oleh pelaksana kajian berikutnya.
Untuk itu, pihaknya memberikan beberapa rekomendasi dari hasil Kajian yaitu Manajemen Sistem Informasi Terintegrasi diantanya Penguatan Data dan Informasi Kebencanaan, Penguatan Infrastruktur Sistem Informasi, Pelaporan Dinamis Strategis, Pembangunan Aplikasi Kesiapsiagaan, Monitoring Ketersediaan Logistik Kedaruratan, Penyebarluasan Informasi Kebencanaan, Pelibatan Masyarakat dalam Pelaporan dan Integrasi Data Antar-Sektor.
"Selain itu dalam Manajemen kesiapsiagaan berbasis komunitas juga memberikan rekomendasi Pembentukan Forum Siaga, Bencana Desa Pelatihan Kesiapsiagaan, Masyarakat Pemetaan Risiko Berbasis, Partisipasi Penyusunan Sistem Peringatan, Dini Komunitas Simulasi Evakuasi Bencana, Rutin Integrasi Kurikulum Kesiapsiagaan di Sekolah, KKN Tematik Kebencanaan di Perguruan Tinggi, Penyediaan Rencana Aksi Komunitas, Penyuluhan dan Kampanye Edukasi Publik, Optimalisasi Relawan Desa, Monitoring dan Evaluasi Kesiapsiagaan,"tambahnya.(MC Kalsel/usu/ARH/Eyv)