- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 20 Desember 2024 | 19:47 WIB
: Peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Hari Ibu ke-96, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan. Sumber Foto: Diskominfo Kabupaten Lamongan
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 20 Desember 2024 | 20:05 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 62
Surabaya, InfoPublik - Keluarga menjadi madrasah pertama dan utama pendidikan anak. Hal itu disebabkan berbagai masalah dalam keluarga dapat diselesaikan khususnya bagi tumbuh kembang anak sebagai pencegahan stunting.
“Keluarga bisa menyelesaikan semuanya, tidak hanya stunting, akantetapi lainnya yaitu menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045,” kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Hari Ibu ke-96, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan.
Mengutip rilis dari Humas Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jumat (20/12/2024), peringatan puncak HUT DWP Kabupaten Lamongan dan peringatan Hari Ibu 2024 dikemas unik dan menyentuh. Para ibu-ibu istri ASN menampilkan drama kolosal yang mengangkat tema stunting.
Drama tersebut menceritakan dampak pernikahan dini yang dapat berakibat pada ketahanan keluarga, ketahanan ekonomi, serta ketahanan mental dan sosial. Dikemas secara komedi, sosialisasi stunting dapat mencuri perhatian para undangan.
“Tugas peran sebagi istri PNS atau ASN adalah untuk terus bisa mendampingi, mengiringi, mensupport, mendorong, mengingatkan, mengajak para ibu-ibu lainnya, bahwa keluaga menjadi penting seperti yang disampaikan di dalam drama tadi,” ujar Pak Yes.
Tidak hanya itu, media sosial marak memberitakan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anak kepada orang tua dan saudaranya.Ia berharap, dari berbagai peristiwa yang terjadi anggota DWP dapat menjadi pelopor menyosialisasikan ketahanan keluarga.
“Anak mempunyai pemikiran tertentu, komunikasi keluarga menjadi penting untuk menyiapkan generasi Indonesia Emas. Semoga ibu-ibu dharma wanita mengambil hikmah untuk mendorong kehidupan lebih baik, sekaligus menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045,”imbuhnya.
Sementara itu, Psikolog asal Gresik, Riza Wahyuni menambahkan, pengasuhan orang tua menjadi tolok ukur keamanan dan keselamatan anak.
“Ibu-ibu tidak saya sarankan melihat tik-tok, karena ada tiga media sosial yang tidak safety yaitu tiktok, X, dan telegram. Di medsos itu banyak pelaku kejahatan, jangan segala sesuatu itu di upload semuanya karena itu dapat membahayakan keluarga,”jelasnya.
Riza berpesan anggota DWP yang merupakan istri kepala perangkat daerah maupun camat, dapat menguatkan perempuan Lamongan khususnya di desa, mendampingi dan mendorong perkonomian keluarga di desa, serta penguatan sosial bagi ibu-ibu. (MC Jatim/ida-idc/eyv)