- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 18 Desember 2024 | 01:11 WIB
: Data pada Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 mencatatkan surplus sebesar 4,42 miliar Dolar AS. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 17 Desember 2024 | 22:30 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 65
Surabaya, InfoPublik - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 mencatatkan surplus sebesar 4,42 miliar Dolar AS. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2024 yang sebesar 2,48 miliar Dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi, Ramdan Denny Prakoso, Selasa (17/12/2024), menyatakan bahwa surplus ini merupakan kabar baik bagi perekonomian Indonesia. "Surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut," ujarnya.
Menurut Ramdan, peningkatan surplus neraca perdagangan ini terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas. "Neraca perdagangan nonmigas November 2024 mencatat surplus sebesar 5,67 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya sebesar 4,80 miliar dolar AS," ujarnya.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti nikel dan barang daripadanya, serta ekspor produk manufaktur seperti besi dan baja serta mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya. Ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi sebesar 1,25 miliar dolar AS pada November 2024. Penurunan ini sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.
Ramdan menambahkan, bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
"Kami memandang positif capaian ini dan akan terus memperkuat sinergi kebijakan untuk meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Ramdan. (MC Prov Jatim /hjr-jal)