- Oleh Jhon Rico
- Sabtu, 14 Desember 2024 | 22:26 WIB
: Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Maluku Utara, Taufik Abbas (Foto : Taufik)
Oleh MC KOTA TIDORE, Minggu, 15 Desember 2024 | 07:33 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 108
Ternate, InfoPublik - Provinsi Maluku Utara menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah yang sering muncul di akhir tahun.
Berdasarkan prediksi cuaca BMKG, ancaman ini memerlukan perhatian serius, terutama di lokasi-lokasi rawan bencana yang tersebar di beberapa kabupaten/kota.
“Maluku Utara memiliki 13 potensi risiko bencana, salah satunya adalah bencana hidrometeorologi basah yang sering terjadi di penghujung tahun. Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG, ancaman ini perlu diantisipasi secara maksimal," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Maluku Utara, Taufik Abbas, di Ternate, Jumat (13/12/2024).
Dia menyebutkan bahwa pihaknya telah bersinergi dengan BPBD kabupaten/kota untuk memaksimalkan kesiapsiagaan di titik-titik rawan bencana.
“Kami bekerja sama dengan jajaran daerah untuk memastikan kesiapan di lokasi rawan bencana. Pemantauan intensif juga dilakukan bersama pemerintah desa di titik-titik rawan,” ujarnya.
Menurut Taufik, Sinergi ini bertujuan untuk meminimalkan dampak bencana yang berisiko melanda masyarakat, terutama di penghujung tahun.
"Dengan langkah-langkah pencegahan yang masif, tentunya dapat memastikan keselamatan warga dan mengurangi kerugian yang mungkin terjadi akibat bencana," katanya menambahkan.
Selain itu, koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan guna mempercepat respons saat terjadi bencana. BPBD Maluku Utara optimistis upaya bersama ini akan meningkatkan ke tanggapan daerah dalam menghadapi ancaman bencana alam. (MC Tidore)