BNPB Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sukabumi, 129 KK dan 2.500 Jiwa Direlokasi

: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sambangi pengungsi di pos Pengungsian Bantargadung, Kab Sukabumi, Jabar pada (13/12/2024)/ dok. BNPB.


Oleh Jhon Rico, Sabtu, 14 Desember 2024 | 22:26 WIB - Redaktur: Untung S - 150


Jakarta, InfoPublik – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, melakukan kunjungan ke pos pengungsian di Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat, (13/12/2024). Kunjungan itu bertujuan untuk memantau kondisi pengungsi sekaligus memberikan dukungan dalam proses pemulihan pasca-bencana.

Selama kunjungan, Suharyanto berdialog dengan para pengungsi untuk mendengar langsung keluhan dan harapan mereka. "Kami hadir di sini untuk mendengar langsung apa yang dibutuhkan para pengungsi, serta memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran," kata Suharyanto dalam keterangannya, Sabtu (14/12/2024).

Selain berdialog, Kepala BNPB juga menyerahkan bantuan logistik secara simbolis kepada perwakilan pengungsi. Bantuan tersebut mencakup berbagai kebutuhan mendesak, seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan sanitasi yang diharapkan dapat meringankan beban pengungsi.

Penyerahan bantuan itu merupakan bagian dari komitmen BNPB dalam mempercepat pemulihan dan membantu masyarakat yang terdampak bencana. Suharyanto menegaskan pentingnya kerja sama antara instansi pemerintah dan masyarakat untuk menghadapi bencana.

Pemulihan Infrastruktur dan Relokasi Pengungsi

Kepala BNPB juga memberikan penjelasan mengenai pemulihan infrastruktur pasca-bencana. Menurutnya, jalur transportasi menuju wilayah terdampak bencana sudah semakin membaik meskipun masih ada tantangan di beberapa lokasi. “Kami terus memonitor perkembangan pemulihan infrastruktur, dan akses menuju pos pengungsian semakin lancar,” ujarnya.

Selain itu, Suharyanto juga mengungkapkan bahwa ada 129 Kepala Keluarga (KK) yang harus direlokasi sementara karena rumah mereka hancur dan terletak di wilayah yang rawan bencana. Sebanyak 2.500 jiwa yang terdampak bencana juga perlu direlokasi untuk memastikan keselamatan mereka.

“Kami sedang mengidentifikasi opsi lahan relokasi, baik yang berasal dari pemerintah maupun swasta, termasuk kemungkinan penggunaan lahan perhutani,” tambahnya.

Usai kunjungan ke pos pengungsian, Suharyanto melanjutkan agendanya dengan menggelar rapat koordinasi bersama Forkompida dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi di Pendopo Pelabuhan Ratu. Rapat ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah pemulihan pasca-bencana serta memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.

Suharyanto menekankan pentingnya kolaborasi antara BNPB, pemerintah daerah, dan aparat terkait dalam menangani bencana. “Kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting untuk memastikan setiap langkah yang diambil dapat mempercepat pemulihan,” ujarnya.

Seiring dengan upaya pemulihan pasca-bencana, beberapa akses jalan yang sebelumnya terputus kini telah dapat dilalui kembali. Akses menuju Nanggerang dan Cijulang kini dapat dilalui oleh kendaraan roda empat, sementara jalan menuju Panumbangan masih terbatas untuk kendaraan roda dua.

Jalan-jalan lain yang sebelumnya terhalang, seperti ruas Jubleg-Cimerang, kini juga telah dibuka untuk kendaraan roda dua dan roda empat, memudahkan distribusi bantuan dan mobilitas masyarakat. Beberapa titik longsor di Kecamatan Lengkong dan Jampang Tengah juga sudah berhasil dibersihkan, memulihkan jalur transportasi yang vital.

Selain itu, jalan penghubung antara Palabuhanratu dan Cibareno yang sebelumnya terhalang, kini telah dibuka kembali, memungkinkan kendaraan melintas dengan lancar.

Pendataan dan Penanganan Bencana di Sukabumi

Penanganan bencana di Kabupaten Sukabumi terus dilakukan dengan serius. Tim gabungan penanganan bencana masih melakukan pendataan dan assessment di berbagai lokasi. Penanganan darurat telah selesai di sembilan kecamatan, yakni Sukaraja, Nagrak, Cicurug, Sukalarang, Parungkuda, Cisaat, Cidahu, Cicantayan, dan Caringin. Di kecamatan-kecamatan ini, sebagian besar akses jalan, listrik, dan telepon telah pulih.

Namun, penanganan masih berlanjut di 30 kecamatan dan 179 desa lainnya yang terdampak bencana. Dengan akses yang semakin membaik, diharapkan proses pemulihan dapat dipercepat dan masyarakat dapat kembali melanjutkan aktivitas mereka.

Dengan progres yang signifikan dalam pemulihan infrastruktur dan distribusi bantuan, diharapkan masyarakat yang terdampak bencana dapat segera merasakan manfaatnya. BNPB bersama dengan pemerintah daerah dan masyarakat akan terus bekerja sama untuk mewujudkan pemulihan yang lebih baik, mengurangi dampak bencana, dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan warga terdampak.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 14 Desember 2024 | 22:16 WIB
BNPB Gaungkan Pesan Kesiapsiagaan lewat Budaya Sadar Bencana
  • Oleh Jhon Rico
  • Kamis, 12 Desember 2024 | 21:58 WIB
BNPB Percepat Penanganan Darurat Bencana di Jawa Barat dengan OMC
  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Kamis, 12 Desember 2024 | 22:09 WIB
Perkuat Mitigasi Bencana, Pemkab Nagan Raya Gelar Diskusi KRB