- Oleh MC PROV GORONTALO
- Selasa, 3 Desember 2024 | 06:31 WIB
: Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin saat membuka Forum Diskusi Analisis Lanjut Data SKI 2023 Provinsi Gorontalo, di Balroom Yulia Hotel, Kota Gorontalo, Senin (25/11/2024). (Foto: Mila)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 27 November 2024 | 19:55 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 115
Kota Gorontalo, InfoPublik – Program makan siang bergizi gratis di sekolah-sekolah dinilai perlu perhatian serius, terutama terkait dengan tingginya angka putus sekolah di Provinsi Gorontalo.
Menurut data yang dihimpun dari Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), angka putus sekolah di Gorontalo masih cukup tinggi, terutama di kalangan anak-anak yang memasuki jenjang SMP dan SMA, yang berpotensi menjadi masalah baru jika tidak diintervensi yang tepat.
“Mungkin kita butuh bantuan dari narasumber yang hadir pada agar bagaimana kita bisa mengintervensi, dan kita juga bisa merencanakan dari model anggarannya nanti seperti apa,” ungkap Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin saat membuka Forum Diskusi Analisis Lanjut Data SKI 2023 Provinsi Gorontalo, di Balroom Yulia Hotel, Kota Gorontalo, Senin (25/11/2024).
Menurut Rudy, program makan siang bergizi gratis yang dirancang untuk mendukung kesehatan anak-anak di sekolah, jika tidak disertai dengan intervensi terhadap masalah putus sekolah, maka berisiko tidak memberikan dampak maksimal. Hal ini tentu memerlukan perencanaan yang matang, termasuk dalam penyusunan anggaran untuk mendukung program yang lebih inklusif.
Rudy mengatakan pendekatan yang lebih holistik diperlukan agar tidak hanya menangani masalah kesehatan, tapi juga pendidikan, kemiskinan ekstrem, stunting, perceraian dini, dan masalah prioritas lainnya. Ia melihat, jika permasalahan-permasalahan tersebut tidak diintervensi secara simultan, akan menghambat perkembangan daerah dan memperburuk kondisi sosial ekonomi masyarakat.
“Saya berharap forum ini bisa menghasilkan rekomendasi yang konklusif dan aplikatif demi kemajuan masyarakat yang ada di Provinsi Gorontalo. Saya harap juga adanya data yang baik yang kita tindaklanjuti bisa mengantisipasi ke depannya harus mengintervensi seperti apa dengan kemampuan kita yang terbatas,” ungkap Rudy.
Selebihnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM ini berharap adanya data yang ditindaklanjuti bisa mengantisipasi intervensi ke depan akan seperti apa dengan kemampuan fiskal yang sangat terbatas saat ini. Ia juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi merancang program kesehatan berbasis data, menyusun kebijakan berdasarkan bukti, dan terus meningkatkan edukasi kesehatan kepada masyarakat. (mcgorontaloprov/mila)