- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Jumat, 22 November 2024 | 17:52 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Jumat, 22 November 2024 | 17:43 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 55
Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, bersama Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengadakan rapat koordinasi terkait optimasi lahan dan program cetak sawah rakyat di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Kota Pontianak, Provinsi Kalbar pada Kamis (21/11/2024).
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Harisson menyampaikan apresiasi atas kunjungan Mentan Andi Amran di awal masa jabatannya kembali sebagai Menteri Pertanian. Harisson menyebut bahwa program optimasi lahan dan cetak sawah baru adalah langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pangan di Kalimantan Barat.
“Hal ini sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk menjadikan Indonesia mandiri dan berdaulat dalam bidang pangan. Dengan semangat gotong royong, saya yakin kita bisa mengatasi hambatan dan mencapai target ini,” kata Harisson.
Pada tahun anggaran 2024, Provinsi Kalbar telah memperluas areal tanam melalui program optimasi lahan rawa seluas 39.153 hektare di 12 kabupaten/kota. Hingga 19 November 2024, progres realisasi fisik telah mencapai 88,30 persen dan ditargetkan selesai sebelum akhir tahun.
Harisson juga menambahkan bahwa Kalbar menduduki peringkat kedua nasional dalam perluasan areal tanam, dengan capaian 112.396 hektare atau 105,67 persen dari target nasional.
Mentan, Andi Amran Sulaiman, mengapresiasi capaian Kalimantan Barat dan menyebut provinsi ini memiliki potensi besar untuk menjadi eksportir pangan di Indonesia.
“Dengan mengoptimalkan 240 ribu hektare lahan sawah yang dapat ditanam tiga kali setahun, serta tambahan 300 ribu hektare lahan padi gogo, Kalbar bisa mencapai surplus pangan yang signifikan,” ujarnya.
Beliau juga memuji pengembangan hortikultura di Kalbar, terutama jeruk Pontianak, yang kini telah dikenal luas hingga ke pasar ekspor.
“Saya sangat menikmati jeruk Pontianak. Dulu kami perjuangkan agar jeruk ini dikenal luas, dan sekarang hasilnya sudah terlihat,” tambah Andi Amran.
Mentan menekankan pentingnya sinergitas lintas sektor dalam mencapai target swasembada pangan. Dukungan dari pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan program ini.
“Dengan gotong royong dan koordinasi yang baik, tidak ada yang tidak mungkin. Kalimantan Barat memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi kekuatan pangan global,” tegasnya.
Beliau optimistis bahwa surplus produksi pangan di Kalbar dapat mendukung ekspor ke negara-negara tetangga, terutama Malaysia.
“Jika ini tercapai, kita bisa berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan pangan negara tetangga dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ketahanan pangan global,” tutup Andi Amran.
(adpim)