Tangani Stunting, Pemkot Tidore Libatkan Ahli dalam Audit Kasus di Tingkat Kecamatan

: Pendampingan Tim Pakar Audit Kasus Stunting di rumah sasaran Kelurahan Jiko Cobo, Kecamatan Tidore Timur dan Kecamatan Tidore, Jumat (15/11/2024). Foto: G.Juna


Oleh MC KOTA TIDORE, Jumat, 15 November 2024 | 14:44 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 191


Tidore, InfoPublik – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, melanjutkan program pendampingan intensif dengan melibatkan dokter ahli dalam audit kasus stunting di Kecamatan Tidore dan Kecamatan Tidore Timur, Jumat (15/11/2024).

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat strategi penurunan stunting di wilayah tersebut. “Kali ini kita turun ke lapangan, tanpa perlu banyak retorika. Kita libatkan langsung dua dokter ahli, didampingi para bidan desa dan penyuluh KB, untuk melakukan pendampingan kepada sasaran di rumah masing-masing,” ujar Kepala Dinas P2KBP3A Kota Tidore Kepulauan, Hasybi Marsaoly.

“Sejauh ini, Alhamdulillah, kita telah melaksanakan kegiatan ini di delapan kecamatan, baik di Daratan Oba maupun Pulau Tidore,” sambung dia.

Dalam pendampingan tersebut, Hasybi juga menghimbau agar bidan desa dan koordinator Puskesmas mengisi lembar kerja secara detail. Hal ini penting agar catatan yang dibuat bisa dianalisis dokter ahli untuk menentukan faktor risiko dan intervensi yang diperlukan.

“Usai kegiatan pendampingan ini, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tidore Kepulauan akan melaksanakan diseminasi data untuk penyamaan persepsi dan verifikasi data sebelum diadakan rapat koordinasi lintas sektor. Tujuannya adalah agar intervensi yang disarankan dokter ahli dapat segera direalisasikan,” tambah Hasybi.

Adapun program ini menyasar berbagai kelurahan di dua kecamatan, di antaranya Kecamatan Tidore Timur yang mencakup Kelurahan Jiko Cobo (1 ibu hamil, 2 balita), Kelurahan Cobodoe (1 balita), Kelurahan Kalaodi (1 balita), Kelurahan Dowora (1 balita), Kelurahan Mafututu (1 ibu hamil, 2 balita), Kelurahan Doyado (2 ibu hamil, 2 balita), Kelurahan Tosa (1 ibu nifas).

Kemudian, Kecamatan Tidore yang terdiri dari Kelurahan Indonesiana (2 baduta), Kelurahan Tomagoba (1 ibu hamil, 1 baduta), Kelurahan Topo Tiga (1 baduta), Kelurahan Soadara (1 ibu hamil), Kelurahan Folarora (1 baduta).

Pendekatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani stunting dengan melibatkan berbagai pihak demi keberhasilan intervensi yang optimal. (MC Tidore)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 26 Desember 2024 | 11:57 WIB
Semarak Open House Natal 2024, Wujud Harmoni dan Toleransi di Tidore Kepulauan
  • Oleh MC KAB BENGKALIS
  • Rabu, 25 Desember 2024 | 21:31 WIB
Percepat Penurunan Stunting, Bupati Bengkalis Minta TPPS Tingkatkan Kolaborasi
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 17:23 WIB
Serap Aspirasi, Legislator Qassam Kasuba Sembangi RRI Ternate
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 17:14 WIB
Sambut Tahun Baru 2025 Pemkot Tidore Gelar Dzikir dan Do'a Bersama
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 17:09 WIB
Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Tobelo Gelar Penanaman Jagung
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 17:11 WIB
Pelaku UMKM di Kota Ternate Didominasi Anak Muda
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 17:19 WIB
DPRD Ternate Janji Perjuangkan Fasilitas dan Aplikasi Ci Ojek