- Oleh MC KAB GAYO LUES
- Senin, 23 Desember 2024 | 23:06 WIB
:
Oleh MC KAB BENGKALIS, Rabu, 25 Desember 2024 | 21:31 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 107
Bengkalis, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis menggelar diseminasi audit kasus stunting tahap II tahun 2024, Selasa (24/12/2024). Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kabupaten Bengkalis Johansyah Syafri, meminta TPPS Kabupaten Bengkalis terus meningkatkan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan percepatan penurunan stunting, sehingga terbentuknya generasi unggul yang bersaing di masa depan.
"Teruslah bergerak pantas untuk melakukan percepatan penurunan stunting secara konvergensi, agar tetap bisa membangun generasi masa depan Kabupaten Bengkalis, menjadi generasi yang unggul, berdaya saing dan berkualitas," tegas Johansyah saat menghadiri kegiatan tersebut.
Johansyah menegaskan, penanganan kasus stunting jangan hanya mengintervensi pada kasus yang sudah ada, akan tetapi harus semua kasus yang menjadi faktor percepatan penurunan stunting.
Tidak hanya itu, Johansyah juga menyoroti pola asuh dan pengetahuan masyarakat mengenai stunting yang harus terus dipantau. "Pantau pola asuh dan pengetahuan masyarakat mengenai kasus stunting, karena hal itu sangat penting," katanya.
Johansyah juga mengajak untuk ke depannya, Pemkab Bengkalis, UPT dan Kader Posyandu serta pihak terkait di masing-masing kecamatan agar bersama-sama menekan penurunan stunting secara menyeluruh dan optimal.
Audit kasus stunting menjadi strategi penurunan stunting
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Hambali mengungkapkan, pelaksanaan audit kasus stunting merupakan strategi penurunan stunting. Kabupaten Bengkalis telah membentuk tim audit stunting yang terdiri dari tim teknis dan tim pakar untuk melakukan audit faktor-faktor penyebab terjadinya risiko stunting kemudian memberikan rekomendasi pencegahannya agar kasus serupa tidak terjadi kembali.
"Penanganan stunting harus dilakukan bersama-sama oleh semua pihak dan secara konvergensi serta berkesinambungan," ucap Hambali.
Hambali mengajak semua pihak untuk ikut serta berperan aktif mengatasi stunting, sehingga apa yang dicita-citakan Bupati Bengkalis yang tertuang dalam visi misi dapat tercapai. “Dapat tercapai Bengkalis yang Bermarwah, Maju dan Sejahtera," ungkapnya
Hambali juga berharap semua rangkaian proses audit kasus stunting yang telah dilaksanakan dapat mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya stunting sehingga pemerintah daerah dapat melakukan kebijakan-kebijakan yang tepat sehingga kasus serupa dapat dicegah.
"Kegiatan audit kasus stunting ini akan kita laporkan kepada Bupati Bengkalis melalui Ketua TPPS Kabupaten Bengkalis selanjutnya akan menjadi laporan Pemkab Bengkalis yang disampaikan kepada TPPS Provinsi Riau," ungkap Hambali.
Kemudian Ketua Baznas Kabupaten Bengkalis Ismail mengatakan akan terus mendukung program Pemerintah Kabupaten Bengkalis dengan melakukan bermacam-macam program, diantaranya sudah bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk menangani masalah stunting seperti masing-masing puskesmas akan mendapat pembagian mustahik.
"Ada 20 puskesmas di Kabupaten Bengkalis yang akan menerima mustahik dan untuk mendapatkan mustahik itu cukup dengan melampirkan persyaratan yang direkomendasikan dan Baznas juga memberi bantuan berupa kursi roda dan bantuan biaya operasi serta rumah inap," jelas Ismail.
Ikut Hadir dalam kegiatan ini Kemenag Bengkalis H. Ibrahim, KUA Bengkalis, Pokja IV TP PKK Kabupaten Bengkalis, DPPKB Bengkalis, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Bengkalis, TBK Bengkalis, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Bengkalis, Puskemas Bengkalis, Puskesmas Meskom, UPT Pusat Selatbaru, Kecamatan Talang Muandau dan sejumlah instansi pemerintah daerah lingkup Kabupaten Bengkalis serta tamu undangan lain yang hadir. (#DISKOMINFOTIK)