- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 5 Desember 2024 | 18:41 WIB
: PT BPR Jatim (Perseroda) Fasilitasi UMKM Bertemu Buyer China fasilitasi UMKM bertemu buyer China -Foto:Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 14 November 2024 | 19:12 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 105
Surabaya, InfoPublik - PT BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jatim menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kinerja ekspor nonmigas dan memperluas jaringan pasar produk unggulan Jawa Timur melalui program business matching.
Acara ini yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan calon pembeli dari China. Program ini menjadi peluang besar bagi para pelaku usaha Jatim, terutama di sektor makanan dan minuman, untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar internasional.
“Kami memberikan ruang baik dari segi pembiayaan maupun penempatan dana, jadi pada saat pelaku usaha mikro maupun menengah sudah mandiri. Harapan kami mereka juga dapat menempatkan dana di BPR Jatim berupa deposito/tabungan, jadi selain menyalurkan kredit, kita juga terbuka menerima dana mereka,”kata Direktur Pemasaran Bank UMKM Jatim, Agung Soeprihatmanto, melalui siaran pers pada Kamis, (14/11/2024).
Sebagai informasi, business matching bertema “Mempromosikan Produk Jawa Timur Masuk ke China” ini kerja sama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dengan Kementerian Perdagangan RI dan PT. Feihuang Berdikari Sentosa serta didukung oleh Bank UMKM Jatim. Sebanyak 45 buyer dari Cina dipertemukan dengan 50 UMKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan/atau dari Bank UMKM.
“Khusus hari ini, kami diminta menyiapkan makanan dan minuman yg ada di Jawa Timur, kita upayakan untuk kita pamerkan. Untuk pendaftaran bisnis matching ini kita upload di sosial media (Instagram), sehingga siapapun bisa daftar melalui persyaratan. Teman-teman yang hadir pada acara ini sudah memenuhi GACC (persyaratan yang wajib dimiliki jika ingin ekspor produk ke China)” kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Jawa Timur Erivina Lucky Kristian saat membacakan pidato pembuka dari Kepala Disperindag Jatim Iwan.
Saat ini,Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan ekspor periode Januari-September 2024 dengan peningkatan sebesar 26,31 persen, total nilai mencapai USD19,05 miliar. Kinerja ekspor nonmigas yang tumbuh 26,76% menjadi USD18,37 miliar menjadi kontributor utama dari capaian ini. Pada September 2024, sebesar 97,40 persen ekspor Jawa Timur ditopang oleh ekspor nonmigas.
“Pertumbuhan ekspor Jawa Timur yang signifikan pada tahun 2024 menunjukkan bahwa provinsi ini semakin mampu bersaing di pasar global,” kata Lucky.
Agung menyampaikan program business matching ini merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional. Bank UMKM Jatim sendiri, kata Agung, telah mampu memberikan layanan digital yang digunakan oleh diaspora warga Jatim di luar negeri. Selain China, warga Jatim yang bertransaksi melalui Bank UMKM berada di Singapura, Malaysia, Hongkong, Korea, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Skotlandia, serta beberapa negara lain di Asia dan Eropa. Total nominal transaksi layanan cash in melalui virtual account senilai Rp 553 miliar dan layanan cash out sekitar Rp954,9 miliar.
Fokus pada sektor makanan dan minuman, Disperindag dan Bank UMKM Jatim menyeleksi mitra binaan yang sudah memenuhi syarat di pertemuan ini. Mereka harus memiliki izin usaha yang lengkap dan kapasitas produksi yang memadai. Beberapa mitra binaan Bank UMKM Jatim yang mengikuti business matching antara lain Gula Aren Temon dan Sambel Dede Satoe.Menurutnya, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh UMKM adalah keterbatasan dalam kapasitas produksi dan pemahaman tentang standar pasar internasional.
“Untuk menyentuh pasar Internasional tentu perlu adanya pemahaman mengenai syarat dan tata cara dalam ekspor impor, kedepannya kami akan membuat suatu kegiatan yaitu memberikan layanan atau cara agar UMKM ini dapat melakukan ekspor dengan sendirinya” kata Agung.
Cina dikenal sebagai pasar dengan potensi yang sangat besar. Namun, memasuki pasar Cina tidaklah mudah. Selain membutuhkan kapasitas produksi yang besar, pelaku usaha juga harus memahami selera konsumen dan standar yang ditetapkan oleh otoritas di sana.Business matching ini menjadi peluang emas bagi UMKM Jatim untuk menjajaki pasar Cina yang luas dengan lebih terarah dan terencana.
Sebagai informasi, Bank UMKM Jatim memiliki skema yang terjangkau untuk pengusaha seperti Dagulir dengan bunga 4 persen, Kredit untuk Semua Usaha Masyarakat (KUSUMA), Paket Kredit Petani Jawa Timur, dan lain sebagainya. Pengusaha UMKM juga bisa menikmati layanan penyimpanan keuntungan ekspor lewat Deposito Berjangka dengan jangka waktu bulanan dan bunga 4,5 persen pa maupun Deposito On Call jangka waktu mingguan dengan bunga 2 persen pa. (MC Prov Jatim /hjr-her/eyv)