Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIDA Gontor Studi Akademik ke Diskominfo Jatim

: Ketua Rombongan, Muhammad Luthfi, M.I. Kom. (kiri) disambut Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Putut Darmawan yang memberikan pembekalan mengenai dinamika dan tantangan di bidang komunikasi publik pemerintahan.


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 12 November 2024 | 19:47 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 110


Surabaya, InfoPublik– Sebanyak 18 mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Humaniora, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, melaksanakan studi akademik di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur pada, Selasa (12/11/2024).

Dalam kegiatan ini, para mahasiswa didampingi oleh dua orang dosen pembimbing, termasuk Ketua Rombongan, Muhammad Luthfi.Kehadiran mereka disambut langsung oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Putut Darmawan,, yang memberikan pembekalan mengenai dinamika dan tantangan di bidang komunikasi publik pemerintahan.

Studi akademik ini bertujuan memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai pengelolaan informasi publik, khususnya dalam konteks pemerintahan daerah. Muhammad Luthfi menjelaskan bahwa kunjungan ini menjadi sarana penting untuk menghubungkan teori yang dipelajari di kelas dengan praktik lapangan, sehingga mahasiswa bisa memahami bagaimana komunikasi publik yang efektif dan transparan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

“Diskominfo Jatim adalah salah satu institusi yang unggul dalam pengelolaan komunikasi publik di tingkat daerah. Kami berharap mahasiswa mendapatkan wawasan berharga tentang proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas, mulai dari perencanaan hingga publikasi,” tutur Muhammad Luthfi.

Dalam sambutannya, Putut Darmawan memaparkan bahwa peran Diskominfo semakin strategis di era digital, terutama dalam mengedukasi masyarakat sekaligus menjaga kredibilitas informasi. Ia menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk menghadapi arus berita hoaks yang semakin masif.

“Mahasiswa perlu memahami bahwa komunikasi publik bukan hanya soal menyampaikan informasi, tetapi juga soal mengelola persepsi publik. Peran Diskominfo adalah memastikan informasi yang benar dapat diakses masyarakat dengan cepat dan mudah, sekaligus menangkis hoaks yang dapat menimbulkan kekacauan informasi,” jelas Putut Darmawan.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, baik media maupun komunitas lokal, dalam menjalankan kampanye informasi publik. Hal ini penting dalam mewujudkan program *Satu Data* dan *Satu Informasi Jawa Timur*, di mana setiap data dan informasi dari pemerintah diharapkan konsisten, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Para mahasiswa aktif terlibat dalam sesi diskusi yang membahas berbagai isu dan praktik komunikasi publik. Salah satu topik yang menarik minat mahasiswa adalah strategi Diskominfo Jatim dalam menangani krisis informasi, terutama ketika menghadapi berita hoaks. Mahasiswa juga menanyakan mengenai peran media sosial dalam komunikasi pemerintahan, mengingat tingginya pengguna media sosial di Indonesia, termasuk di Jawa Timur.

Putut menegaskan pentingnya pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi dua arah dengan masyarakat. Menurutnya, respons cepat dan transparansi informasi melalui media sosial adalah kunci dalam meningkatkan kepercayaan publik. Selain itu, ia juga menjelaskan pentingnya peran teknologi big data dan analytics dalam memahami tren dan kebutuhan informasi masyarakat.

“Mahasiswa yang paham komunikasi digital akan memiliki bekal yang kuat untuk mendukung berbagai program pemerintah di masa depan. Oleh karena itu, kami menyarankan para mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuan analisis dan literasi digital agar siap menghadapi era baru dalam komunikasi publik,” tambah Putut.

Studi akademik ini bukan hanya membekali mahasiswa dengan wawasan praktis, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kritis tentang peran komunikasi dalam pembangunan daerah. Salah satu mahasiswa, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana informasi dikomunikasikan oleh pemerintah ke masyarakat.

“Kami jadi lebih paham tentang pentingnya menyampaikan informasi yang benar dan etis. Kami belajar banyak dari pengalaman para praktisi di Diskominfo tentang cara menghadapi krisis informasi dan pentingnya transparansi dalam komunikasi publik,” ujarnya.

Di akhir kunjungan, para mahasiswa dan dosen pembimbing berterima kasih kepada Diskominfo Jatim atas sambutan dan ilmu yang telah dibagikan. Mereka berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut sehingga mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIDA Gontor dapat terus menggali pengalaman di lapangan yang relevan dengan bidang studi mereka. (MC Prov Jatim /hjr-jal/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 Desember 2024 | 03:18 WIB
2024, Pemkot Surabaya Berhasil Integrasikan Layanan Kesehatan Menyeluruh
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 Desember 2024 | 03:24 WIB
Eri Cahyad Pimpin Penanganan Darurat Banjir di Kawasan Gunung Anyar
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 Desember 2024 | 03:13 WIB
Pemkot Surabaya Siapkan Solusi Drainase Baru Atasi Banjir di Kawasan Gunung Anyar
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 Desember 2024 | 03:00 WIB
BNN Kota Mojokerto Terus Lakukan Sinergi Pentahelix
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 Desember 2024 | 02:49 WIB
Pemkot Mojokerto Fokus Pembangunan Kesehatan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 Desember 2024 | 02:41 WIB
2025, Baznas Microfinance Desa Bakal Ada di Kota Mojokerto
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 Desember 2024 | 02:35 WIB
Pemkot Mojokerto Pastikan Hunian Layak, Sehat, dan Berkelanjutan untuk Masyarakat