- Oleh MC KAB BENGKALIS
- Kamis, 19 Desember 2024 | 20:29 WIB
:
Oleh MC KOTA PARIAMAN, Selasa, 12 November 2024 | 20:35 WIB - Redaktur: Untung S - 137
Pariaman, InfoPublik – Sebanyak 39 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Pariaman menerima ijazah kesetaraan setelah berhasil menyelesaikan pendidikan dalam program inovatif "Sekolah di Balik Jeruji".
Program itu, yang pertama kali di Sumatra Barat (Sumbar), bertujuan untuk memberikan akses pendidikan kepada narapidana melalui pendidikan Paket A, B, dan C (setara SD, SMP, dan SMA), yang dibiayai oleh Pemerintah Kota Pariaman.
Kepala Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Pariaman, Zulhema, menjelaskan bahwa penyerahan ijazah untuk Tahun Ajaran 2023/2024 itu mencakup 20 orang untuk Paket A (setara SD), 10 orang untuk Paket B (setara SMP), dan 9 orang untuk Paket C (setara SMA).
Program itu telah berjalan dengan sukses sejak Januari 2023 dan bertujuan untuk memberdayakan warga binaan dengan memberikan mereka keterampilan dan pendidikan yang berguna untuk kehidupan pasca-pemasyarakatan.
"Alhamdulillah, hari ini penyerahan ijazah Tahun Ajaran 2023/2024 Kesetaraan Paket A, B dan C di Lapas Kelas II B Pariaman dalam program Sekolah di Balik Jeruji telah selesai dengan total 39 orang," ujar Zulhema kepada Tim Media Center Dinas Kominfo Kota Pariaman, Selasa (12/11/2024).
Program "Sekolah di Balik Jeruji" itu mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Pariaman, yang melihat pentingnya pemberian kesempatan pendidikan bagi warga binaan untuk mendukung reintegrasi sosial mereka. Kepala Lapas Kelas II B Pariaman, Sahduriman, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini, yang dinilai sangat membantu WBP di Lapas Pariaman.
"Kota Pariaman adalah satu-satunya daerah di Sumbar yang melaksanakan program ini, dan kami berharap ini dapat terus berlanjut. Program ini merupakan bagian dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemko Pariaman dan Kanwil Kemenkumham Provinsi Sumbar pada 22 Desember 2022," ujarnya.
Sebagai kelanjutan dari keberhasilan tahun lalu, program ini akan dilanjutkan pada Tahun Pelajaran 2024/2025 dengan penambahan jumlah peserta dan kelas untuk setiap paket pendidikan. Diharapkan program ini dapat membantu para warga binaan untuk memperoleh keterampilan yang berguna, sekaligus mempercepat proses rehabilitasi sosial mereka.
"Sekolah di Balik Jeruji ini bertujuan agar setiap warga binaan memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Ini adalah bukti nyata dari perhatian Pemerintah Kota Pariaman terhadap pendidikan warga binaan," tambah Sahduriman.
Pendidikan adalah hak setiap warga negara, termasuk warga binaan. Melalui program ini, Pemerintah Kota Pariaman memastikan bahwa meskipun berada di dalam lembaga pemasyarakatan, warga binaan tetap memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Ini juga sejalan dengan upaya rehabilitasi sosial dan reintegrasi mereka ke dalam masyarakat. (J)