- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 24 Desember 2024 | 12:44 WIB
: PT Pertamina Patra Niaga melalui Integrated Terminal (IT) Lhokseumawe meluncurkan program edu ekowisata alam Reuleu. (humas pertamina)
Oleh MC PROV ACEH, Sabtu, 9 November 2024 | 10:32 WIB - Redaktur: Untung S - 131
Banda Aceh, InfoPublik - PT Pertamina Patra Niaga melalui Integrated Terminal (IT) Lhokseumawe meluncurkan program Edu Ekowisata Alam Reuleut sebagai upaya untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati dan pengembangan ekonomi lokal di kawasan tersebut.
Program itu dirancang untuk memberdayakan masyarakat setempat, khususnya melalui kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) yang berperan aktif dalam upaya pelestarian alam dan meningkatkan keterampilan mereka dalam pengelolaan sumber daya alam.
Menurut Integrated Terminal Manager Lhokseumawe, Revi Mei Arisandi, program itu menggabungkan pelestarian keanekaragaman hayati dengan edukasi lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal.
“Program edu ekowisata alam Reuleut adalah inisiatif berbasis pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan alam melalui pendidikan dan pemberdayaan ekonomi,” ujar Revi dalam keterangan tertulis yang diterima Media Center Aceh pada Sabtu (9/11/2024).
Dalam kegiatan tersebut, PT Pertamina Patra Niaga menanam sebanyak 500 tanaman anggrek dari berbagai jenis di lahan konservasi Universitas Malikussaleh, yang juga berfungsi sebagai pusat edukasi dan pelatihan bagi masyarakat. Program ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat, terutama dalam teknik budidaya anggrek, yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan ramah lingkungan.
Revi Mei Arisandi menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan alam, tetapi juga untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat. Dengan adanya pelatihan dan pemberdayaan, masyarakat dapat memperoleh keterampilan dalam mengelola ekowisata yang berdampak positif pada perekonomian lokal. “Kami berharap program ini tidak hanya menjadi simbol pelestarian keanekaragaman hayati, tetapi juga bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Area Manager Comm, Rel, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina Patra Niaga Sumbagut dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 13 (Perubahan Iklim) dan SDG 15 (Perlindungan Ekosistem Darat). Ia menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan serta mendukung pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan.
“Sebagai bagian dari program ini, IT Lhokseumawe juga memberikan pelatihan kepada anggota pokdarwis mengenai teknik budidaya anggrek yang ramah lingkungan, termasuk penggunaan bioslurry sebagai pupuk organik, yang merupakan inovasi dari limbah biogas IT Lhokseumawe,” jelas Susanto.
Dengan adanya program Edu Ekowisata Alam Reuleut, diharapkan masyarakat dapat memperoleh manfaat ganda, baik dari sisi ekonomi maupun pelestarian alam. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana pelestarian alam dapat sejalan dengan peningkatan ekonomi lokal, serta bagaimana pendidikan dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Melalui kolaborasi antara PT Pertamina Patra Niaga, Universitas Malikussaleh, dan masyarakat setempat, diharapkan program ini bisa memberikan kontribusi besar dalam menjaga kelestarian alam serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar, serta memperkuat komitmen Aceh dalam mendukung keberlanjutan pembangunan. (mc aceh/01)