- Oleh Wandi
- Kamis, 26 Desember 2024 | 12:55 WIB
: Serah terima peta jalan oleh Project Director, P. Yohanes Boedirahardjo Soerjonoto, kepada Koordinator Pengawas Sekolah SMA/SMK/SLB Sumba Barat Daya, Ibrahim Boimau. (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB SUMBA BARAT DAYA, Kamis, 7 November 2024 | 23:21 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 495
Tambolaka, InfoPublik – Dalam rangka mendukung pendidikan vokasi yang adaptif dan relevan, serta mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di era globalisasi Indonesia Emas 2045, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Don Bosco Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menggelar Edu-Conference bertajuk “Pendidikan Vokasi Sumba Barat Daya Menuju Indonesia Emas”, di ruang aula SMK Don Bosco Tambolaka, Kabupaten SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (6/11/2024).
Edu-Conference ini menghadirkan beragam peserta, termasuk 17 perwakilan dari 43 SMK di Kabupaten Sumba Barat Daya, perwakilan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), pelaku industri, sektor perhotelan, minimarket, serta puskesmas setempat.
Acara ini dipandu oleh tiga narasumber utama, yakni Kepala SMK Don Bosco, P. Dominggus Huba; Koordinator Pengawas SMA/SMK/SLB Kabupaten Sumba Barat Daya, Ibrahim Boimau; serta Project Manager, Hasudungan Sehat Maruli Tua.
Melalui kegiatan ini, para narasumber dan peserta berdiskusi tentang pentingnya pendidikan vokasi yang adaptif dan relevan untuk mempersiapkan lulusan yang mampu menghadapi tantangan di masa depan.
Project Director, P. Yohanes Boedirahardjo Soerjonoto, dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan sebagai penutup dari proyek SMK Don Bosco yang berjalan sejak 2021.
“Mulai dari pembangunan gedung, pelengkapan sarana prasarana, hingga pelatihan bagi staf-staf SMK, sehingga mampu menjadi pendidik di tingkat SMK dan juga memberikan inovasi-inovasi baru di SMK,” tuturnya.
Ia menjelaskan, bahwa program tersebut mendapat dukungan dari Kementerian Jerman yang bekerja sama dengan Salesian Don Bosco (SDB) dan para alumni SMK Don Bosco.
Selain itu, proyek ini juga berfokus pada penguatan kemampuan sosial dan praktis siswa, termasuk kewirausahaan.
Senada dengan itu, Founder dan Direktur Komunikasi Sinambung Indonesia, Simon Petrus Rafael, menekankan pentingnya kemitraan ini dalam pengembangan kurikulum dan tata kelola sekolah.
“Kemitraan ini membantu sekolah-sekolah untuk pengembangan kurikulum, membangun proses pembelajaran, kemudian bagaimana tata kelola sekolah, yang kemudian dapat menciptakan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan industri,” ujarnya.
Meski demikian, kata dia, masih banyak siswa yang lebih memilih untuk melanjutkan studi ketimbang berwirausaha, padahal lulusan SMK diharapkan mampu menjadi wirausahawan.
“SMK itu jiwanya bekerja, melanjutkan dan berwirausaha. Namun yang saya temukan disini, masih banyak yang menginginkan untuk melanjutkan studi. Belum ada yang berpikir untuk berwirausaha. Padahal SMK itu kan lulusannya diharapkan bisa berwirausaha,” katanya.
Kepala SMK Don Bosco, P. Dominggus Huba, mengungkapkan bahwa Edu-Conference ini merupakan puncak dari proyek peta jalan yang telah dilaksanakan sejak 2021 hingga 2024. Proyek ini, menurutnya, difokuskan pada peningkatan kapasitas pelatihan kejuruan bagi siswa dan kemampuan staf pendidik di Pulau Sumba.
Dominggus juga menandaskan bahwa Edu-Conference ini juga menjadi selebrasi dari berbagai keberhasilan yang telah dicapai SMK Don Bosco. “Saya akan mempresentasikan kemajuan SMK Don Bosco sejak 2021 hingga 2024, yang diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi SMK lain dan masyarakat setempat,” tandasnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan inspirasi dan praktik baik yang bisa diadaptasi oleh SMK lain di Sumba Barat Daya dalam menghadapi persaingan global dan berkontribusi pada tercapainya Indonesia Emas 2045. (MC. Bidang PIP Diskominfo Kabupaten SBD/Isto)