- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 8 November 2024 | 06:04 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 7 November 2024 | 16:17 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 107
Padang, InfoPublik – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatra Barat (Sumbar) menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas pengembangan sistem digital baru bernama Sistem Informasi Karantina Padang Aman dan Sistematis (Sirandang Manis).
Diskusi ini juga menyoroti pentingnya manajemen risiko dalam penyelenggaraan karantina guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan di Sumbar.
Ketua Tim Kerja Pemantauan pada Direktorat Manajemen Risiko, Jumaidi, menekankan bahwa manajemen risiko memiliki peran vital dalam proses karantina.
“Manajemen risiko adalah langkah strategis yang krusial untuk melindungi sumber daya hayati kita,” ujarnya dalam FGD yang berlangsung pada Rabu (6/11/2024).
Ia menjelaskan bahwa pendekatan proaktif dalam identifikasi dan pengelolaan risiko memungkinkan karantina mencegah masuknya hama dan penyakit yang dapat mengancam ketahanan pangan serta kesehatan hewan di Sumbar. “Dengan mengenali ancaman dan merumuskan langkah mitigasi yang tepat, kita dapat menghindari penyebaran penyakit yang berpotensi merusak ekosistem,” tambah Jumaidi.
Sementara itu, Pengembang Aplikasi Sirandang Manis, Nasrul Hadi, memaparkan fitur-fitur unggulan dari sistem ini. Aplikasi tersebut dirancang untuk mempermudah proses perizinan, pelaporan, dan pemantauan aktivitas karantina. Dengan teknologi digital, Sirandang Manis bertujuan untuk menyederhanakan prosedur, meningkatkan kecepatan layanan, serta memastikan akurasi dan transparansi di setiap tahapan kegiatan karantina.
“Dengan pengembangan aplikasi ini, kami berharap layanan karantina di Sumatra Barat menjadi lebih efisien, efektif, dan mampu merespons potensi risiko dengan lebih baik. Ini juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem serta kesehatan hewan, ikan, dan tumbuhan di daerah ini,” ungkap Nasrul.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pelaksanaan karantina dan mendukung upaya menjaga keanekaragaman hayati Sumatra Barat.
(MC Padang/June)