- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Kamis, 7 November 2024 | 14:25 WIB
: Penutupan PKP Angkatan XI Pemkot Pontianak | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Kamis, 7 November 2024 | 15:41 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 48
Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto menekankan, pelatihan bukan semata-mata untuk syarat naik pangkat, melainkan sarana meningkatkan kompetensi diri seorang pemimpin. Karenanya ia meminta agar apa yang diperoleh selama pelatihan betul-betul diimplementasikan dalam kinerja sehari-hari.
Hal itu disampaikan Edi usai menutup Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan XI di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak di Kantor Wali Kota, Rabu (6/11/2024).
Menurutnya, inti setiap jenjang pelatihan kepemimpinan itu sama. Edi Suryanto mengingatkan, sebuah pekerjaan harus menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih mudah dan lebih murah. “Itu aja pelatihan kepemimpinan. Kita dilatih untuk menghadapi perubahan. Tidak ada yang pasti kecuali perubahan itu sendiri,” katanya.
Di pemerintahan, substansi dan formalitas harus seimbang. Tugas pimpinan terang Pj Wali Kota, adalah menyeimbangkan supaya formalitas tidak menghambat substansi. Pemimpin harus punya dua hal, yakni karakter dan siap menghadapi situasi.
“Pertama karakter, pemimpin benar-benar mengambil keputusan terbaik dan tidak gampang dipengaruhi dalam konteks selama sesuai aturan dan kedua siap tidak kagetan, tiba-tiba perubahan mendadak,” tegasnya.
PKP ini diharapkan Edi, dapat menghasilkan aparatur Pemkot Pontianak yang mampu membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan atau kemampuan menjabarkan program instansi ke dalam kegiatan instansi. Kemudian kemampuan memengaruhi serta memobilisasi bawahan.
“Dan pemangku kepentingan strategisnya guna melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan serta memimpin keberhasilan pelaksanaan kegiatan pada instansi masing-masing secara efektif dan efisien,” tutur Edi Suryanto.
Dalam memimpin lanjut Edi, pola pikir yang harus dipakai adalah selama tidak melanggar peraturan yang berlaku dan tetap berada dalam koridor yang baik, maka laksanakan pekerjaan dengan lebih baik, lebih cepat, lebih mudah. “Dan tentunya lebih murah,” pungkasnya. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)