- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 27 November 2024 | 02:53 WIB
: Pimpinan Bank UMKM Jatim menyerah cideramata ke Perwakilan DPRD Jateng dan BPR Jateng
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 5 November 2024 | 05:37 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 142
Surabaya, Infopublik - Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat sektor UMKM, Komisi C DPRD Jawa Tengah melakukan studi banding ke PT BPR Jatim (PERSERODA) atau Bank UMKM Jatim.
Kunjungan yang dilakukan, Senin, (4/11/2024) itu bertujuan untuk mempelajari praktik terbaik dalam pengelolaan keuangan dan program-program inovatif yang telah berhasil dilaksanakan oleh Bank UMKM Jatim dalam mendukung perkembangan UMKM di Jawa Timur.
Ketua Komisi C DPRD Jateng, Bambang Haryanto Baharudin, mengungkapkan bahwa potensi UMKM di Jawa Tengah sangat besar. Dengan melakukan studi banding ini, pihaknya berharap dapat menemukan formula yang tepat untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Jawa Tengah.
"Kami ingin belajar dari pengalaman Bank UMKM Jatim, bagaimana mereka berhasil mengelola risiko kredit, mengembangkan produk-produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM, serta menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak," ujar Bambang.
Salah satu program yang menjadi sorotan dalam studi banding ini adalah Program Kredit Sejahtera UMKM Jawa Timur (Prokesra). Program ini memberikan subsidi bunga kepada UMKM sehingga beban bunga yang harus ditanggung oleh pelaku usaha menjadi lebih ringan. Sejak 2022 hingga Oktober 2024, Bank UMKM Jatim telah menyalurkan kredit ini sekitar Rp 500 miliar untuk pengusaha mikro kecil.
Plt Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Irwan Eka Wijaya Arsyad, mengatakan Prokesra lahir sebagai respon terhadap dampak negatif COVID-19 terhadap UMKM, di mana Pemerintah Provinsi menanggung sebagian besar bunga, sehingga beban bunga untuk UMKM menjadi lebih ringan yakni sekitar 3% per tahun.
Irwan Eka menekankan kesuksesan produk keuangan tidak hanya dipengaruhi oleh bunga kredit yang kecil. “Bunga murah saja tidak menjamin produk keuangan berhasil terserap, kalau tidak disertai dengan SOP yang bagus, pemasaran dan penggunaan yang tepat sasaran, analisis yang mendalam. Prokesra menjadi salah satu contoh kredit yang berkualitas baik dengan NPL (kredit macet) yang sangat rendah, hanya 0,64 %,” ujarnya.
Siti Rosidah, anggota Komisi C DPRD Jateng, mengapresiasi program ini. "Program Prokesra ini sangat menarik karena dapat membantu UMKM untuk bertahan dan berkembang, terutama di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan," ucapnya.
Dalam paparannya, Irwan Eka juga menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi oleh BPR di Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki kemiripan. Namun, pihaknya telah berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan berbagai inovasi dan strategi yang tepat. Selain Prokesra, Bank UMKM Jatim menawarkan produk unggulan lain seperti Kredit untuk Semua Usaha Masyarakat (KUSUMA), Paket Kredit Petani Jawa Timur, Kredit dengan Agunan Emas, dan lain sebagainya.
Irwan mengatakan Bank UMKM Jatim fokus pada kredit produktif terutama untuk pengusaha kecil yang sering kali luput dari pantauan bank umum. "Kami berharap pengalaman kami dapat bermanfaat bagi BPR di Jawa Tengah dalam mengembangkan usahanya," ujar Irwan.
Saat ini, Bank UMKM Jatim melayani lebih dari 54 ribu debitur yang mayoritas berasal dari sektor jasa perdagangan dan pertanian. Hal ini menunjukkan komitmen Bank UMKM Jatim untuk mendukung inklusi keuangan di seluruh Jawa Timur, terutama pengusaha mikro, kecil, dan menengah.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jateng, Dedy Endriyatno, menambahkan bahwa produk-produk keuangan yang dihadirkan oleh Bank UMKM Jatim sangat sesuai dengan kebutuhan usaha mikro, kecil, dan menengah. “Ini adalah contoh nyata bagaimana sektor keuangan dapat mendukung perekonomian masyarakat,”imbuhnya.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi kolaborasi lebih lanjut antara Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam pengembangan sektor UMKM, serta meningkatkan daya saing di tengah tantangan regulasi yang semakin kompleks. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Direktur Kepatuhan Mohammad Amin, Direktur Pemasaran Agung Soeprihatmanto, dan pempimpin divisi Bank UMKM Jatim.
“Kami terus berproses dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan. Saat ini, Bank UMKM Jatim sedang berusaha meraih sertifikasi ISO/IEC 27001 dan mengembangkan mobile banking demi kenyamanan yang aman bagi nasabah,” kata Amin.
Direktur Utama PT BPR Badan Kredit Kecamatan Jateng, Koesnanto, mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki target ambisius untuk menggabungkan 34 BPR pada tahun 2026. Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan melakukan konsolidasi terhadap seluruh BPR di Jawa Tengah dan mengadopsi berbagai praktik terbaik yang telah dipelajari dari Bank UMKM Jatim.
Sebagai informasi, PT. BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jatim adalah bank yang fokus pada pembiayaan UMKM di Jawa Timur. Dengan visi menjadi mitra UMKM terpercaya, Bank UMKM Jatim berkomitmen untuk memberikan solusi keuangan yang inovatif dan mendukung pertumbuhan UMKM di Jawa Timur. Bank UMKM Jatim diawasi oleh OJK dan dijamin oleh LPS.(MC Jatim/ida-her/eyv)