- Oleh MC KOTA PADANG
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:05 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Sabtu, 2 November 2024 | 17:12 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 182
Padang, InfoPublik – Program sosialisasi Manjujai digelar untuk melestarikan tradisi pengasuhan balita yang sehat, berakar dari budaya lokal Minangkabau. Program ini diharapkan bisa mempertahankan kearifan lokal di tengah masyarakat Kota Padang.
Tradisi Manjujai juga dikenal sebagai jujai adalah kebiasaan turun-temurun masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat. Melalui sosialisasi ini, konsep Manjujai diperkenalkan kepada kepala sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan kader PKK di Kecamatan Lubuk Begalung.
Harapannya, mereka dapat menerapkan prinsip-prinsip Manjujai dalam pengasuhan dan pendidikan anak sehari-hari.
Camat Lubuk Begalung, Nofiandi Amir, menjelaskan bahwa Manjujai berperan penting dalam perkembangan anak dan melibatkan peran kolektif masyarakat.
“Manjujai diambil dari istilah ‘manunjuk a jo maajai’, di mana tanggung jawab pengasuhan tidak hanya di tangan keluarga, tetapi juga masyarakat sekitar. Tradisi ini mengajarkan bahwa anak-anak membutuhkan lingkungan yang memberi stimulasi positif, rasa nyaman, cinta, serta menghargai budaya dan nilai moral,” kata Nofiandi di Aula Kantor Camat Lubuk Begalung, Kota Padang, Jumat (1/11/2024).
Ia menambahkan bahwa pelestarian tradisi ini memiliki dampak positif bagi karakter anak di Kota Padang, sejalan dengan filosofi ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’ yang mengakar kuat di Sumatra Barat.
“Sosialisasi Manjujai ini menjadi langkah konkret bagi Kecamatan Lubuk Begalung dalam memperkenalkan budaya Minangkabau sejak dini,” tambahnya.
Nofiandi berharap sosialisasi di Kecamatan Lubuk Begalung ini bisa menjadi contoh bagi kecamatan lain di Kota Padang untuk mengaplikasikan pola pengasuhan berbasis budaya lokal.
(MC Padang/June)