Revitalisasi Bahasa Ibu di Tanimbar: Langkah Nyata Pemerintah Daerah Lestarikan Warisan Budaya

: Persembahan tarian pelajar SMP St. Andreas Desa Lauran, Kecamatan Tanimbar Selatan, Saumlaki, Maluku


Oleh MC KAB KEPULAUAN TANIMBAR, Jumat, 1 November 2024 | 11:19 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 111


Saumlaki, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, menyatakan komitmennya mendukung upaya revitalisasi bahasa ibu melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang diinisiasi oleh Balai Bahasa Provinsi Maluku. Langkah ini diambil untuk melindungi bahasa daerah dari ancaman kepunahan.

"Kami siap mendukung penuh program revitalisasi bahasa ibu yang dilaksanakan melalui FTBI di Kabupaten Kepulauan Tanimbar," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Josef James Kelwulan, saat membuka FTBI yang berlangsung di Serbaguna Glaxy Hotel, Saumlaki, Kamis (31/10/2024).

Kelwulan mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya pelestarian bahasa daerah, seperti mengintegrasikan kurikulum muatan lokal yang berfokus pada bahasa daerah, serta mengadakan program kesenian, budaya, dan adat istiadat di tengah masyarakat. Meskipun demikian, ia mengakui masih ada tantangan yang dihadapi dalam pelestarian bahasa daerah ini.

"Bahasa ibu adalah identitas budaya yang pertama kali dipelajari oleh seseorang sejak kecil. Bahasa ini menjadi dasar komunikasi dan memahami lingkungan. Oleh karena itu, pelestarian bahasa ibu adalah tanggung jawab semua lapisan masyarakat," kata Kelwulan.

Kelwulan menyoroti kondisi kritis bahasa daerah di Indonesia, di mana 718 bahasa daerah, termasuk lima bahasa daerah di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, terancam punah. Dengan jumlah penutur asli yang semakin berkurang dan penyebaran yang terbatas, beberapa bahasa daerah di Tanimbar kini dikategorikan mengalami kemunduran.

"Mengingat Tanimbar adalah wilayah kepulauan dengan karakteristik bahasa yang berisiko punah, kami perlu bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menemukan solusi terbaik dalam pengembangan dan pelestarian bahasa daerah ini," ujar Kelwulan, yang akrab disapa Buce.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kantor Bahasa Provinsi Maluku yang telah menetapkan Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebagai salah satu dari empat kabupaten di Maluku yang menjadi sasaran program revitalisasi bahasa selama tiga tahun berturut-turut. Diharapkan, melalui FTBI, generasi muda Tanimbar, baik pelajar maupun mahasiswa, dapat memperoleh manfaat positif dalam melestarikan bahasa ibu mereka.

"Kami berharap kegiatan ini bisa menghasilkan generasi penutur yang fleksibel, inovatif, dan mampu menggunakan bahasa daerah dengan cara yang menarik," harap Buce.

Di akhir sambutannya, Buce Kelwulan yang akan memasuki masa purnabakti pada Januari mendatang, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini.

"Saya berterima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras agar Festival Bahasa Ibu di Kabupaten Kepulauan Tanimbar tahun ini dapat terlaksana dengan baik," pungkasnya.

Melalui kegiatan seperti Festival Tunas Bahasa Ibu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar berharap pelestarian bahasa daerah dapat berjalan lebih efektif, mengangkat kembali martabat budaya, dan memperkuat identitas masyarakat di tengah arus modernisasi. (MC Kab. Kepulauan Tanimbar/Paul).

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh G. Suranto
  • Minggu, 19 November 2023 | 12:36 WIB
Balai Bahasa Provinsi Bali Gelar Puncak FTBI 2023
  • Oleh G. Suranto
  • Jumat, 17 November 2023 | 14:36 WIB
FTBI 2023: Melahirkan Penjaga Bahasa di Sumatra Utara
  • Oleh G. Suranto
  • Rabu, 15 November 2023 | 06:51 WIB
Balai Bahasa Jabar Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu