Ratusan Siswa dan Guru Meriahkan Festival Tunas Bahasa Ibu di Gorontalo

: Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Ahmad Nawari, saat memberikan kata sambutan pada malam puncak Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024. (Foto: RAA)


Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 15 November 2024 | 14:45 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 117


Kota Gorontalo, InfoPublik – Ratusan siswa dan guru dari berbagai kabupaten dan kota di Gorontalo gegap gempita menyemarakkan malam puncak Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 yang dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo di balairung Hotel Fox Kota Gorontalo, Kamis (14/11/2024).

Mereka bergembira menyambut pengumuman hasil sejumlah kejuaraan yang dilaksanakan selama penyelenggaran festival. Setiap disebut nama siswa, asal sekolah dan daerahnya, teriakan semangat bergema memenuhi balairung yang luas.

Malam puncak Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 benar-benar milik mereka. Bahkan banyak siswa yang tak kuasa menahan haru dan menangis sesenggukan saat nama mereka disebut sebagai pemenang dalam perlombaan ini. Selama tiga hari para siswa ini beradu kebolehan dalam beragam perlombaan yang dilaksanakan di tempat ini.

Bahasa ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai seseorang sejak lahir melalui interaksi dengan lingkungannya, seperti keluarga dan masyarakat. Bahasa ibu juga disebut sebagai bahasa asli atau bahasa pertama.

Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan sarana berbagi praktik baik upaya pelestarian bahasa ibu yang melibatkan para pihak untuk menampilkan capaian belajar bahasa daerahnya melalui berbagai kegiatan menarik.

“Dalam Festival Tunas Bahasa Ibu ini digelar berbagai lomba antara lain pidato, membaca puisi, komedi tunggal, mendongeng, menulis cerita pendek, cerdas cermat, dan gelar wicara revitalisasi bahasa daerah,” ujar Ahmad Nawari, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo.

Ahmad Nawari menjelaskan, FTBI adalah festival yang bertujuan untuk melestarikan bahasa daerah dan sastra, serta untuk menjadikan generasi muda sebagai penutur aktif bahasa daerah

Ragam kegiatan diharapkan mampu mendorong kaum muda untuk melestarikan bahasa ibu. FTBI merupakan sarana untuk mengapresiasi generasi muda mampu menjadi penutur aktif bahasa daerah.

Ahmad Nawari juga menjelaskan bahwa revitalisasi bahasa daerah merupakan salah satu upaya pelindungan bahasa untuk menambah jumlah penutur muda.

“Penambahan penutur muda ini dapat dilakukan melalui transmisi di lingkungan sekolah. Hasil dari proses transmisi bahasa daerah diapresiasi melalui beberapa hal, salah satunya Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI),” ujar Ahmad Nawari.

FTBI bukanlah tujuan akhir pelaksanaan revitalisasi bahasa, melainkan sebagai wadah apresiasi untuk siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

Berkurangnya minat generasi muda untuk mempelajari dan mengembangkan bahasa daerah merupakan sebuah realitas yang memprihatinkan. Padahal, generasi muda memegang tongkat estafet eksistensi sebuah bahasa daerah.

Nasib bahasa daerah ditentukan para generasi muda pemilik bahasa daerah. Untuk itu, dibutuhkan upaya pelindungan bahasa daerah yang di dalamnya menyertakan generasi muda sebagai agen atau tunas transmisi bahasa antargenerasi.

“Terdapat enam tahapan revitalisasi bahasa daerah salah satu tahapan kegiatan revitalisasi adalah FTBI ini,” tutur Ahmad Nawari.

FTBI menjadi gaung dari keseluruhan rangkaian revitalisasi bahasa daerah yang telah dilakukan, mulai dari persiapan (koordinasi), penyusunan bahan ajar, pelatihan pengajar utama, pengimbasan pengajar utama ke pengajar sejawat hingga siswa, pemantauan dan evaluasi, sampai dengan pelaporan kegiatan.

FTBI memuat berbagai kegiatan ekspresif yang dapat diikuti generasi muda, seperti lomba menulis cerita pendek; lomba membaca puisi; lomba berpidato; lomba cerdas cermat; lomba mendongeng dan lomba komedi tunggal (stand-up comedy) dengan menggunakan bahasa Gorontalo.

Kegiatan ekspresif tersebut dikemas dalam bentuk festival dan lomba kekinian yang variatif. Tujuannya adalah agar bentuk festival dan kekinian itu dapat masuk ke segmen milenial dan menggugah minat positif generasi milenial terhadap bahasa daerahnya. (mcgorontaloprov)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Minggu, 17 November 2024 | 06:12 WIB
Festival Maleo Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi di Provinsi Gorontalo
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 16 November 2024 | 08:54 WIB
FTBI Banjar 2024: Ajang Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Generasi Muda Indonesia
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 12 November 2024 | 17:29 WIB
FTBI 2024 Jadi Upaya Melestarikan Bahasa Daerah di Jatim
  • Oleh MC KAB KEPULAUAN TANIMBAR
  • Jumat, 1 November 2024 | 11:19 WIB
Revitalisasi Bahasa Ibu di Tanimbar: Langkah Nyata Pemerintah Daerah Lestarikan Warisan Budaya
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:19 WIB
Dinas Pendidikan Bangkalan Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu Jenjang SD
  • Oleh MC KAB KOTAWARINGIN BARAT
  • Selasa, 10 September 2024 | 09:04 WIB
Kreativitas Generasi Muda di Panggung Budaya Kobar