- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 28 November 2024 | 10:08 WIB
: Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, memaparkan inovasi unggulan Kota Mojokerto dalam agenda 7th ASEAN Smart Cities Network (ASCN). Sumber Foto: Diskominfo Kota Mojokerto
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Minggu, 27 Oktober 2024 | 03:07 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 163
Surabaya, InfoPublik - Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, memaparkan inovasi unggulan Kota Mojokerto dalam agenda 7th ASEAN Smart Cities Network (ASCN).
Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri RI sebagai bagian dari Rapat Penilaian Inovasi yang melibatkan beberapa pemerintah daerah terpilih, bertujuan mengusulkan anggota baru ASCN.
Mengutip laman Pemerintah Kota Mojokerto, Sabtu (26/10/2024), acara yang berlangsung di Jakarta tersebut turut mengundang pemerintah daerah dari berbagai kota, termasuk Kota Medan, Semarang, Surakarta, Surabaya, dan Denpasar. Kota Mojokerto tampil menonjol dalam hal transformasi digital dan inovasi smart city, yang berpotensi besar membawa kota ini bergabung dengan ASCN.
Dalam presentasinya, Gaguk Tri Prasetyo menjelaskan komitmen kuat Kota Mojokerto untuk mewujudkan kota cerdas yang mampu meningkatkan kualitas hidup warganya melalui inovasi berbasis teknologi. Ia menegaskan regulasi seperti Peraturan Wali Kota No. 28 Tahun 2023 tentang Masterplan Smart City 2023-2032 menjadi dasar penting dalam pembangunan smart city di Mojokerto.
“Kami percaya bahwa penerapan teknologi dalam pemerintahan akan meningkatkan pelayanan publik secara signifikan dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” ungkap Gaguk.
Selain itu, Gaguk juga menyampaikan Kota Mojokerto telah melakukan reformasi birokrasi melalui program Palapa Mojo, yang mengintegrasikan 27 layanan publik. Program ini memangkas birokrasi yang awalnya memakan waktu 10 hari menjadi 5 hari, sehingga memberikan kemudahan akses bagi masyarakat.
“Kami terus berinovasi dalam mempercepat proses perizinan dan pelayanan publik, karena kami ingin memberikan pelayanan terbaik bagi warga Mojokerto,” tambahnya.
Dalam sektor ekonomi, program inovatif seperti Sembada untuk evaluasi BUMD dan MEMPESONA, yang menawarkan pelayanan OSS gratis bagi pelaku usaha, menunjukkan komitmen Mojokerto dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Di bidang kehidupan sosial, layanan publik berbasis teknologi informasi seperti SIGAP untuk penegakan perda, serta SAPA MAS PJ, yang memungkinkan masyarakat mengakses layanan secara lebih mudah, telah memberikan dampak positif.
“Inovasi ini adalah bentuk upaya kami agar setiap masalah warga dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat,” ujar Gaguk.
Lingkungan juga menjadi perhatian utama Kota Mojokerto, terbukti dari penghargaan Adipura yang diraih atas pengelolaan sampah yang baik. Program inovatif seperti MADULENI MANIS, yang memanfaatkan air wudu untuk budidaya ikan, serta SAMBO DIKARTU AS, yang mengajak masyarakat menukar sampah botol dengan alat sekolah, menunjukkan komitmen kota ini dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Di sektor pendidikan dan kesehatan, Kota Mojokerto telah meraih berbagai penghargaan, termasuk predikat Adiwiyata untuk sekolah-sekolah ramah lingkungan dan TOP 15 KIPP 2023 untuk inovasi pelayanan publik.
Selain itu, kebijakan keamanan yang proaktif berhasil menurunkan angka kriminalitas di Mojokerto hingga 58,7% pada tahun 2023, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.
Kota Mojokerto juga terus menorehkan prestasi di tingkat nasional, seperti meraih predikat Kota Terinovatif dalam Innovative Government Award 2023 dan mendapatkan penghargaan sebagai Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Terbaik pada Digital Government Award 2024.
Selain itu, hasil Riset Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2023 menunjukkan pencapaian signifikan Kota Mojokerto pada beberapa pilar smart city, dengan skor tinggi di bidang infrastruktur (90,9), kesehatan (68,9), dan kualitas layanan publik (77,4).
Dengan prestasi-prestasi ini, Kota Mojokerto kini berpeluang besar menjadi anggota baru ASEAN Smart Cities Network (ASCN). Bergabung dengan ASCN akan membuka peluang lebih besar bagi Kota Mojokerto untuk berkolaborasi dengan kota-kota di Asia Tenggara yang memiliki visi serupa dalam mengoptimalkan pelayanan publik, menjaga kelestarian lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup warga melalui teknologi digital.
ASEAN Smart Cities Network (ASCN) dibentuk pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-32 di Singapura pada tahun 2018. Jaringan ini bertujuan untuk mendorong transformasi digital di kawasan ASEAN melalui solusi inovatif yang membantu pemerintah kota menghadapi tantangan perkotaan dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik serta pelayanan publik yang lebih efisien. (MC Prov Jatim /hjr-idc/eyv)