- Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA
- Jumat, 22 November 2024 | 21:37 WIB
: Sekda HSU Adi Lesmana menyampaikan program pendidikan guru penggerak memiliki makna yang sangat penting dan strategis khususnya sebagai penyelenggara pendidikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan.-Foto:Mc.HSU
Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA, Minggu, 27 Oktober 2024 | 03:17 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 239
Amuntai, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bekerjasama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) adakan Festival Panen Hasil Belajar Lokakarya 7 Program Guru Penggerak Angkatan ke-10.
Pada kegiatan yang bertempat di Aula Disdikbud HSU, Sabtu (26/10/2024), dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) HSU, Adi Lesmana, Kepala Disdikbud HSU Rahman Heriadi, Perwakilan BGP Kalsel Mahropiono, Kepala sekolah, guru penggerak, serta tamu undangan lainnya.
Saat membuka kegiatan, Sekda HSU Adi Lesmana menyampaikan program pendidikan guru penggerak memiliki makna yang sangat penting dan strategis khususnya sebagai penyelenggara pendidikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan.
"Mengingat pendidikan adalah kunci bagi kemajuan suatu bangsa, oleh karena itu kami sangat mengapresiasi upaya para calon guru penggerak yang telah dengan gigih menyelesaikan program ini, bukan hanya menjadi agen perubahan, tetapi juga harapan bagi masa depan generasi kita khususnya di Kabupaten HSU,"katanya.
Ia menyebut, pembangunan dibidang pendidikan merupakan salah satu prioritas utama pembangunan nasional dan juga menjadi prioritas pembangunan di kabupaten HSU.
"Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia,
peningkatan kualitas pendidikan di indonesia merupakan tanggungjawab semua pihak, tak terlepas pemerintah dan masyarakat," ujarnya.
Adi Lesmana menambahkan, pentingnya aspek pendidikan sesuai dengan yang tertuang dalam undang-undang sistem pendidikan nasional, bahwa tugas untuk mensukseskan program mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kementerian pendidikan, yang bukan hanya tugas pemerintah semata, tetapi juga tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat.
"Guna menjadikan anak bangsa menjadi insan-insan cerdas dan memiliki wawasan luas terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),"imbuhnya.
Sementara Perwakilan BGP Kalsel Mahropiono menuturkan, bahwa program guru penggerak merupakan program prioritas yakni untuk menciptakan pemimpin pembelajaran.
"Karena Indonesia untuk dua tahun terakhir ini bukannya guru-guru tidak mengajar dengan baik, bukannya guru-guru tidak berjuang, tetapi kita krisis dalam pembelajaran yang tentunya menjadi tanggung jawab bersama dalam memperbaikinya dari lini kementerian, pemerintah hingga guru-guru disekolah," imbuhnya.
Dirinya juga menjelaskan, menjadi pemimpin pembelajaran tidak hanya memiliki sertifikat sebagai guru penggerak, akan tetapi melakukan wujud atau aksi nyata sebagai pemimpin pembelajaran.
Disisi lain dalam laporannya Kepala Disdikbud HSU Rahman Heriadi mengatakan, tujuan dari kegiatan ini agar para guru-guru terbaik, yang merasa memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki sistem pembelajaran dan sistem pendidikan menjadi pemimpin pembelajaran disatuan pendidikannya masing-masing.
"Pada hari ini jumlah pesertanya sebanyak 37 orang dari masing-masing satuan pendidikan di HSU, yang dimana program guru penggerak ini dilaksanakan selama 6 bulan," pungkasnya. (Diskominfosandi/Putra/Ikhsan/eyv).