- Oleh MC PROV GORONTALO
- Minggu, 22 Desember 2024 | 22:15 WIB
: Kegiatan Bimtek Peningkatan Minat Baca di ruang laboratorium SMA Negeri 2 Gorontalo, Kamis (24/10/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Sabtu, 26 Oktober 2024 | 06:13 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 230
Kota Gorontalo, InfoPublik - Berdasarkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2022, kemampuan membaca para pelajar di Indonesia tergolong rendah di skala ASEAN. Bahkan Indonesia menempati urutan keenam di Asia Tenggara.
Hal tersebut membuat akademisi asal Universitas Negeri Gorontalo, Dr. Muslimin, turut serta dalam upaya meningkatkan minat baca peserta didik di Provinsi Gorontalo.
Saat memberikan Bimtek di SMA Negeri 2 Gorontalo, Muslimin mengajak peserta didik yang melek teknologi untuk memanfaatkan bahan bacaan berbasis digital.
"Saya diundang sebagai narasumber untuk memberikan motivasi kepada anak-anak didik, tentang bagaimana membaca buku secara digital, yang selama ini handphone biasanya digunakan untuk main games atau kepentingan lain yang tidak terlalu bermanfaat. Jadi kepentingan ini mengajak mereka untuk memanfaatkan teknologi digital untuk membaca buku," kata Muslimin saat memberikan Bimtek Peningkatan Minat Baca di ruang laboratorium SMA Negeri 2 Gorontalo, Kamis (24/10/2024).
Muslimin yang meripakan dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, ini juga memperkenalkan beberapa aplikasi daring yang bisa dijadikan rujukan dalam meningkatkan minat baca, Seperti Ipusnas dan Goodreds yang bisa diakses secara gratis.
Muslimin menjelaskan, setelah memperkenalkan aplikasi daring tersebut, akan ada tiga output tujuan bimtek tersebut digelar. Pertama, mengajak peserta didik untuk menceritakan kembali buku yang sudah dibaca dalam bentuk video yang menarik.
"Outputnya mereka ini sementara kita minta untuk membaca buku di aplikasi, setelah mereka baca, mereka ceritakan kembali dalam bentuk video. Jadi, mereka buat video nanti akan dimasukan ke tiktok, atau di mana saja atau di website sekolah, dengan maksud mereka memviralkan bagaimana mengajak orang lain untuk membaca," paparnya.
Output kedua, meminta para peserta didik menjadi teladan untuk menyumbang buku di perpustakaan sekolah. Hal tersebut dimaksudkan agar perpustakaan sekolah memiliki lebih banyak buku yang bisa menarik peserta didik lain untuk membaca.
"Yang ketiga, insya Allah mereka kita minta membuat poster atau slogan tentang motivasi membaca dengan sekreatif mungkin, kemudian ini nanti akan di tempel di kelas sebagai motivasi agar minat baca mereka bisa meningkat," kata Muslimin.
Di tempat yang sama, tenaga pendidik di SMAN 2 Gorontalo, Ari Agustina Monoarfa, berharap melalui kegiatan dan upaya tersebut, minat baca dan kemampuan membaca para pelajar bisa meningkat dibanding sebelumnya. (mcgorontaloprov/winda)