- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 28 November 2024 | 10:08 WIB
: Wakil Direktur Pendidikan Klinis Penelitian (DIKLIT) dan Sumber Daya Manusia (SDM), Dr. Damayanti Tinduh, dr., Sp.KFR (K) bersama Kepala Bidang Pelayanan Medik, Dr. Mouli Edward, dr., Sp.OT (K), M.Kes. dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo (RSDS) dan Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Provinsi Jawa Timur, dr. Rifatul Hasna, M.Kes, saat talkshow Merawat Bumi Pajapahit. Foto: dok.MC Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 25 Oktober 2024 | 14:34 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 138
Surabaya, InfoPublik - Mengangkat tema “Peningkatan Layanan Rumah Sakit Provinsi”, Talkshow Merawat Bumi Majapahit yang dipersembahkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur mengundang Wakil Direktur Pendidikan Klinis Penelitian (DIKLIT) dan Sumber Daya Manusia (SDM), Dr. Damayanti Tinduh, dr., Sp.KFR (K) bersama Kepala Bidang Pelayanan Medik, Dr. Mouli Edward, dr., Sp.OT (K), M.Kes. dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo (RSDS) dan Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Provinsi Jawa Timur, dr. Rifatul Hasna, M.Kes.
Pada kesempatan itu, Darmayanti mengungkapkan bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas layanan, RSDS mengambil langkah strategis dengan melakukan digitalisasi yang bertujuan untuk mengikuti perkembangan zaman dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pasien.
“Kami berusaha mengikuti perkembangan zaman melalui digitalisasi, seperti pendaftaran online, pemantauan pengeluaran obat secara digital, dan e-Medical Record (EMR) untuk semua layanan," ujarnya, di Surabaya, Jumat (25/10/2024).
Ia menambahkan, indeks mutu pelayanan dapat dipantau secara digital serta aplikasi Digipay untuk memudahkan pembayaran online. Tak hanya itu, Masyarakat juga bisa melihat hasil lab dan lain-lain melalui Sistem Informasi Pasien Soetomo (SIPS).
Lebih lanjut, Mouli Edward menjelaskan bahwa RSDS, sebagai rumah sakit rujukan, mengimplementasikan berbagai sistem, termasuk SISRUTE (Sistem Rujukan Terintegrasi) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dengan sistem ini, pasien tidak hanya dirujuk secara sembarangan; rumah sakit pengirim dan penerima dapat memantau kondisi pasien mulai dari persiapan perjalanan hingga kebutuhan yang diperlukan selama perawatan.
“RSDS sebagai rujukan level tertinggi untuk Indonesia Timur, maka bersama Dinas Kesehatan, menata RSDS sedemikian rupa supaya tidak serta merta merujuk yang mengakibatkan penumpukan pasien sehingga dapat menyebabkan delay pasien di Unit Gawat Darurat (UGD)” jelasnya.
Sementara itu, Rifatul Hasna mengungkapkan bahwa mulai tahun 2023, RSJ Menur berkomitmen untuk menjadi center of excellence dalam layanan kesehatan mental. Untuk mencapai tujuan ini, RSJ Menur mengembangkan layanan yang dapat mengakomodasi semua kalangan, serta melakukan branding yang bertujuan untuk meminimalisir stigma masyarakat terhadap kesehatan jiwa.
"RSJ Menur telah mengganti branding klinik kesehatan jiwa anak dan remaja menjadi klinik gangguan belajar, dengan harapan konsep ini dapat lebih mendekatkan layanan kepada masyarakat. Untuk layanan jiwa dewasa, kami juga menyediakan telekonsultasi 'Ojo Bingung' untuk menjangkau masyarakat, khususnya generasi Z yang akrab dengan dunia digital" jelasnya.
Tak hanya itu, Rifatul menambahkan pada Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ke-79, Gubernur meluncurkan tiga layanan baru di RSJ Menur, yaitu Klinik Memori, Klinik Gangguan Tidur, dan Medical Check-Up Anak. Klinik Memori bertujuan untuk mendeteksi dini demensia, sehingga masyarakat lebih sadar saat memasuki usia tua. Sementara itu, Klinik Gangguan Tidur dirancang untuk lebih dekat dengan masyarakat.
Menurutnya, RS Jiwa Menur tidak bisa sendiri dalam merawat pasien dengan gangguan kesehatan mental. Mereka perlu berjejaring dan melibatkan beberapa komponen, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.
“RS Jiwa Menur menyediakan ruang psikogeriatri bagi pasien lanjut usia dengan pembiayaan BPJS, dan penting untuk memikirkan dukungan pasca pengobatan melalui kerjasama dengan Dinas Sosial” imbuhnya.
Dalam upaya menyiapkan generasi emas 2045, RS Jiwa Menur meluncurkan inovasi program Srikandi Jawara untuk Screening Kesehatan Jiwa Anak Remaja yang dimulai sejak 2018. Program ini menggandeng stakeholder, terutama Dinas Pendidikan Kota dan Provinsi.
"2023, kami berusaha meningkatkan kompetensi guru Bimbingan Konseling untuk mengenali gejala awal yang terjadi pada anak didiknya. Semakin dini diketahui, semakin mudah mengobatinya” pungkasnya. (MC Jatim/ida/eyv)