- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 28 November 2024 | 18:33 WIB
: (dari kiri) Muhammad Rayyaan Fatikhahur Rakhim, Hilmi Fawwaz Sa’ad, dan Dian Kusumawati ketika berhasil meraih juara pertama divisi Desain UX pada ajang Gemastik ke-17 2024 - Foto:Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 24 Oktober 2024 | 02:42 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 145
Surabaya, InfoPublik - Guna mempermudah aksesibilitas penyandang tunanetra dan gangguan penglihatan, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah aplikasi dengan desain pengalaman pengguna (UX Design) yang ramah.
Aplikasi bernama Ainetra ini hadir dengan dilengkapi asisten cerdas berbasis Voice User Interface (VUI) dan Realtime Video to Voice Recognition untuk mendampingi keseharian penggunanya.
Ketua tim Timses Aities ITS Hilmi Fawwaz Sa’ad mengatakan inovasi ini dapat mendukung kemandirian penyandang gangguan penglihatan dalam mengeksplorasi dan mengenali lingkungan sekitar, sehingga kesulitan seperti tersesat, menabrak objek, dan keterbatasan lain yang dihadapi pengguna dapat teratasi. “Pengguna akan dibantu melalui interaksi suara dengan asisten cerdas Ainetra,”katanya, melalui rilis Humas ITS, Rabu(23/10/2024).
Dalam menjalankan perannya, Ainetra membawa sejumlah fitur yang dapat dengan mudah diakses pengguna. Hal itu di antaranya, Aitra, Aisee, Aimo, dan Aicom yang juga memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam penggunaannya. Melalui uji coba yang telah dilakukan, mahasiswa Departemen Teknik Informatika tersebut mengungkapkan bahwa tata letak setiap fitur sudah diatur sedemikian rupa untuk mempermudah pengguna.
Hilmi menjelaskan Aitra merupakan fitur utama dalam Ainetra berupa asisten cerdas yang dapat memberikan informasi, petunjuk arah, atau bantuan lainnya kepada pengguna. Fitur ini dapat diakses dengan mudah oleh pengguna melalui perintah berupa input suara. “Fitur yang terintegrasi dengan VUI ini memungkinkan pengguna melakukan interaksi suara dengan asisten cerdas,” papar mahasiswa kelahiran 2004 tersebut.
Fitur berikutnya adalah Aisee yang berfungsi untuk memberikan pengenalan lingkungan kepada pengguna melalui computer vision dan video captioning. Fitur ini memanfaatkan kamera dari ponsel pintar pengguna untuk menangkap video atau foto. Kemudian hasil tangkapan tersebut diterjemahkan menjadi suara melalui teknologi Realtime Video to Voice Recognition.
Selanjutnya, Aimo merupakan fitur yang menyediakan tempat penyimpanan untuk rekaman momen dan dokumen yang telah ditangkap pengguna menggunakan fitur Aisee. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat membagikan tangkapan mereka melalui komunitas pengguna yang dikemas lewat fitur Aicom. “Melalui komunitas, pengguna dapat saling berinteraksi satu sama lain,” tambah pemuda asal Magetan ini.
Inovasi tim Timses Aities ITS ini pun telah berhasil meraih juara pertama cabang lomba Desain UX dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) ke-17, beberapa waktu lalu. Sebagai bukti nyata implementasi teknologi bagi kesejahteraan masyarakat, aplikasi ini ikut mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) ke-10 yaitu untuk mendukung kesetaraan dalam masyarakat. Ia berharap dengan kemajuan teknologi yang pesat saat ini dapat membantu dan memberikan manfaat kepada seluruh golongan masyarakat. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas berupa teknologi asisten cerdas kepada penyandang tunanetra. “Harapan, ke depannya aplikasi Ainetra dapat dikembangkan lebih lanjut dan memberikan dampak nyata bagi pengguna,”tambahnya penuh harap. (MC Jatim/ida-mad/eyv)