Dinas Pertanian Halmahera Tengah Incar Produksi Beras 2.800 Ton di 2024, Optimalkan Lahan 500 Ha

: Kadis Pertanian Halmahera Tengah, Yusmar Ohorella. (Dok: Uku)


Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:00 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 81


Weda, InfoPublik - Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, menargetkan produksi beras pada 2024 sebanyak 2.800 ton dengan mengoptimalkan lahan seluas 500 hektar.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi pangan di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Halmahera Tengah, Yusmar Ohorella, menjelaskan bahwa target tersebut sudah dimulai sejak pencanangan awal di bulan Desember 2023.

Pada tahap pertama, penanaman dilakukan di 110 hektar lahan, sementara penanaman kedua pada tahun 2024 ditargetkan mencakup 500 hektare.

"Target kita pada penanaman kedua di tahun 2024 adalah 500 hektar lahan padi dengan hasil produksi 2.800 ton," kata Yusmar Ohorella saat ditemui di kantor Dinas Pertanian Halteng, Selasa, (22/10/2024).

Lokasi utama produksi beras tersebut berada di Wairoro Indah, Trans Waleh, dan Lembah Asri di Kecamatan Weda Selatan.

Saat ini, dari target tersebut, sudah tertanam 65,5 hektar pada penanaman kedua. Di Trans Waleh, proses pembersihan lahan seluas 7 hektar masih berlangsung.

"Dari total target 500 hektar lahan, saat ini sudah tertanam 65,5 hektar di Trans Waleh. Jika ditambahkan dengan penanaman pertama, total luas lahan yang sudah tertanam adalah 175,5 hektar. Hasil produksi padi dari lahan tersebut baru bisa dihitung setelah seluruh penanaman selesai," jelas Yusmar.

Pada tahun 2023, produksi beras di Halmahera Tengah mencapai 1.344,5 ton, mengalami penurunan dibanding tahun 2022 yang menghasilkan 1.590,40 ton.

Penurunan ini menjadi perhatian serius Dinas Pertanian, sehingga pada tahun 2024, mereka menetapkan target peningkatan signifikan produksi beras hingga 2.800 ton.

"Pemda melalui Dinas Pertanian berkomitmen meningkatkan produksi beras di tahun 2024 hingga 2.800 ton, setelah penurunan dari 1.590,40 ton di tahun 2022 menjadi 1.344,5 ton di tahun 2023," tambah Yusmar.

Namun, kendala yang dihadapi adalah minimnya tenaga kerja di sektor pertanian, meskipun lahan yang tersedia sangat luas.

"Ketersediaan lahan besar, tetapi jumlah petani yang terbatas menjadi problem saat ini. Padahal, Pemda telah menyediakan berbagai fasilitas, mulai dari alat pertanian, pupuk, benih, hingga biaya tanam untuk membantu para petani," tutupnya. (Uku/MC Tidore)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:12 WIB
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Kolom Abu Setinggi 700 Meter