- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 20 November 2024 | 12:40 WIB
: 40 Peserta ikuti Pelatihan Teknik Produksi Batik Tulis,Anyaman Bambu dan Pelepah Pisang di Maluku Tenggara. Foto : Rikhard/Mc.Malra
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Senin, 21 Oktober 2024 | 14:04 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 180
Langgur,InfoPublik - Dinas Perindustrian,Perdagangan dan Ketenagakerjaan (Disperindagnaker) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menggelar pelatihan Teknik Produksi Batik Tulis,Anyaman Bambu dan Pelepah Pisang,21-26 Oktober 2024.
Pembukaan pelatihan yang dihadiri Penjabat Sekretaris Daerah Nico Ubro, Perwakilan Kementerian Perindustrian RI Iskandar Zulkarnain dan Perwakilan Disperindagnaker Provinsi Maluku Marcel Marselino Paliyama ini digelar di Hotel Grand Villia Kota Langgur,Senin (21/10/2024).
“Maksud dari kegiatan pelatihan adalah untuk melatih pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) batik tulis dan anyaman menghasilkan produk yang berkualitas serta mampu bersaing dengan produk-produk sejenis”ungkap ketua panita pelaksana Yoseph Renrusun.
Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan kemampuan teknis membatik dan menganyam sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata di Malra.
Penetapan pariwisata sebagai sektor unggulan di Malra,mewajibkan Disperindagnaker untuk ikut aktiv mendukung sektor pariwisata melalui pengembangan potensi sumber daya manusia.
“Pelatihan diikuti 40 peserta dengan rincian sebagai berikut 25 orang mengikuti pelatihan batik tulis dan 15 orang mengikuti kerajinan anyaman bambu dan pelepah pisang,”imbuhnya.
Bersamaan dengan itu, Penjabat Sekretaris Daerah Nico Ubro menyatakan,pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan di Malra.
“Bicara tentang pariwasata, maka kita harus memberikan rasa nyaman kepada wisatawan yang berkunjung sehingga mereka bisa nyaman dan berlama-lama di Malra. Faktor pendukung yang lain adalah produk unggulan untuk menyiapkan oleh-oleh atau cendramata,”imbuhnya.
Bahan baku untuk kerajian anyaman dan pelepah pisang banyak tersedia di Malra sebagai aspek penting untuk keberlanjutan pengembangan usaha. Selain itu,faktor kualitas produk.
IKM harus mampu menyediakan produk unggulan yang komparatif kepada konsumen melalui penyediaan bahan baku,motif dan model yang dihasilkan.
Promosi produk menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam upaya memasarkan produk kepada konsumen.
Menurutnya,metode pemasaran yang lebih inovatif harus dilakukan dengan memanfaatkan media teknologi termasuk konten kreator dan influenser.
kanal media informasi pemerintah daerah dapat difungsikan untuk membantu memasarkan produk-produk IKM.
fungsi fasilitasi pemerintah daerah dalam mendorong akses modal,sepeti kredit usaha harus dapat dikonsolidasikan secara baik khususnya dengan perbankan.
pemberian fasilitas pelatihan keterampilan,pendampingan usaha dan termasuk kebijakan insentif usaha harus menjadi perhatian ke depan.
membangun UMKM hanya bisa berhasil jika didukung lingkungan usaha yang kondusif. berbagai elemen pemerintah dan masyarakat bekerja dalam system yang mampu menunjang pengembangan UMKM. (MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/Eyv).