40 Peserta ikuti Pelatihan Teknik Produksi Batik Tulis,Anyaman Bambu dan Pelepah Pisang di Maluku Tenggara

: 40 Peserta ikuti Pelatihan Teknik Produksi Batik Tulis,Anyaman Bambu dan Pelepah Pisang di Maluku Tenggara. Foto : Rikhard/Mc.Malra


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Senin, 21 Oktober 2024 | 14:04 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 52


Langgur,InfoPublik - Dinas Perindustrian,Perdagangan dan Ketenagakerjaan (Disperindagnaker) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menggelar pelatihan Teknik Produksi Batik Tulis,Anyaman Bambu dan Pelepah Pisang,21-26 Oktober 2024.

Pembukaan pelatihan yang dihadiri Penjabat Sekretaris Daerah Nico Ubro, Perwakilan Kementerian Perindustrian RI Iskandar Zulkarnain dan Perwakilan Disperindagnaker Provinsi Maluku Marcel Marselino Paliyama ini  digelar di Hotel Grand Villia Kota Langgur,Senin (21/10/2024).

“Maksud dari kegiatan pelatihan adalah untuk melatih pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) batik tulis dan anyaman menghasilkan produk yang berkualitas serta mampu bersaing dengan produk-produk sejenis”ungkap ketua panita pelaksana Yoseph Renrusun.

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan kemampuan teknis membatik dan menganyam sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata di Malra.

Penetapan pariwisata sebagai sektor unggulan di Malra,mewajibkan Disperindagnaker untuk ikut aktiv mendukung sektor pariwisata melalui pengembangan potensi sumber daya manusia.

“Pelatihan diikuti 40 peserta dengan rincian sebagai berikut 25 orang mengikuti pelatihan batik tulis dan 15 orang mengikuti kerajinan anyaman bambu dan pelepah pisang,”imbuhnya.

Bersamaan dengan itu, Penjabat Sekretaris Daerah Nico Ubro menyatakan,pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan di Malra.

“Bicara tentang pariwasata, maka kita harus memberikan rasa nyaman kepada wisatawan yang berkunjung sehingga mereka bisa nyaman dan berlama-lama di Malra. Faktor pendukung yang lain adalah produk unggulan untuk menyiapkan oleh-oleh atau cendramata,”imbuhnya.

Bahan baku untuk kerajian anyaman dan pelepah pisang banyak tersedia di Malra sebagai aspek penting untuk keberlanjutan pengembangan usaha. Selain itu,faktor kualitas produk.

IKM harus mampu menyediakan produk unggulan yang komparatif kepada konsumen melalui penyediaan bahan baku,motif dan model yang dihasilkan.

Promosi produk menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam upaya memasarkan produk kepada konsumen.

Menurutnya,metode pemasaran yang lebih inovatif harus  dilakukan dengan memanfaatkan media teknologi termasuk konten kreator dan influenser.

kanal media informasi pemerintah daerah dapat difungsikan untuk membantu memasarkan produk-produk IKM.

fungsi fasilitasi pemerintah daerah dalam mendorong akses modal,sepeti kredit usaha harus dapat dikonsolidasikan secara baik khususnya dengan perbankan.

pemberian fasilitas pelatihan keterampilan,pendampingan usaha dan termasuk kebijakan insentif usaha harus menjadi perhatian ke depan.

membangun UMKM hanya bisa berhasil jika didukung lingkungan usaha yang kondusif. berbagai elemen pemerintah dan masyarakat bekerja dalam system yang mampu menunjang pengembangan UMKM. (MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/Eyv).

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA
  • Senin, 21 Oktober 2024 | 14:16 WIB
Warga Desa Ilir Masjid Diberikan Pelatihan Tata Boga
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:52 WIB
Komunitas Bele Ponuwa Dorong Kaum Muda Gorontalo untuk Menulis dan Membaca Puisi
  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 12 Oktober 2024 | 23:09 WIB
Penjualan Batik Meningkat selama PEPARNAS XVII, UMKM Solo Optimistis
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 12:22 WIB
PEPARNAS XVII 2024 Ajang Mendongkrak Omzet UMKM Lokal
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 09:42 WIB
Pesona Batik Riau: Mengangkat Warisan Budaya Lewat Motif Khas Melayu
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Rabu, 2 Oktober 2024 | 21:01 WIB
Hari Batik Nasional: ASN Pontianak Pakai Batik sebagai Wujud Cinta Budaya