- Oleh MC PROV RIAU
- Senin, 14 Oktober 2024 | 07:40 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Sabtu, 12 Oktober 2024 | 12:44 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 198
Pekanbaru, InfoPublik – Di tengah optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi, Provinsi Riau masih dihadapkan pada tantangan signifikan, terutama di sektor perkebunan dan pertambangan.
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Riau, Panji Achmad, mengungkapkan bahwa komoditi unggulan seperti sawit dan minyak serta gas bumi (migas) mengalami penurunan produksi.
"Banyak tanaman sawit di Riau yang sudah tua, ditambah pemupukan yang kurang optimal, terutama di perkebunan rakyat yang menguasai sekitar 60 persen lahan sawit di Riau," ujar Panji dalam acara Bincang Ekonomi dan Diseminasi Dukung Akselerasi Ekonomi Riau (Bedelau), Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Kamis (10/10/2024).
Selain sawit, komoditi migas juga mengalami tantangan dengan penurunan produksi yang diperkirakan mencapai 8-12 persen per tahun akibat penurunan alamiah pada sumur-sumur migas. Kondisi ini menyebabkan sektor pertambangan Riau mengalami kontraksi, menjadi tantangan besar bagi perekonomian daerah.
Meskipun demikian, Panji tetap optimistis bahwa perekonomian Riau akan tetap tumbuh positif. Berbagai upaya sedang dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menarik lebih banyak investasi ke wilayah ini.
"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Riau pada tahun 2024 akan berada di kisaran 3,3 persen hingga 4,1 persen, meskipun sedikit melandai dibandingkan dengan tahun 2023. Kami juga yakin inflasi akan terjaga dalam rentang 2,5 persen ± 1 persen," ungkap Panji.
Bank Indonesia juga berkomitmen untuk terus memperkuat kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Riau.
Selain itu, BI bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia tengah melakukan kajian terkait dampak pengembangan sektor industri pulp dan kertas terhadap perekonomian Riau.
"Kami berharap hasil kajian ini dapat memberikan masukan yang berharga bagi pemangku kebijakan dalam merumuskan strategi pembangunan yang efektif dan berkelanjutan," tambah Panji Achmad.
(Mediacenter Riau/mlb)