- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Senin, 9 Desember 2024 | 11:46 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Rabu, 9 Oktober 2024 | 20:24 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 253
Pontianak, InfoPublik - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari Harisson, membuka kegiatan Sosialisasi Antikorupsi bagi anggota Tim Penggerak PKK dan Pelajar SMA/SMK di Hotel Orchardz Gajahmada, Kota Pontianak, Rabu (9/10/2024).
Dalam sambutannya, Windy menekankan pentingnya peran Duta Antikorupsi dalam menanamkan nilai integritas sejak dini.
"Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Inspektorat Kalimantan Barat yang telah menginisiasi acara ini. Saya berharap para peserta dapat menyerap materi-materi yang disampaikan dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Siapapun bisa menjadi Duta Antikorupsi, dimulai dari tindakan kecil seperti menyampaikan informasi yang benar dan menghindari praktik curang," ujar Windy.
Windy juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam mendukung sikap antikorupsi. Menurutnya, keluarga berperan sebagai penyemangat dalam menanamkan integritas pada anggota keluarga, terutama dalam mendukung tugas-tugas suami yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang harus berakhlak baik dan menjunjung tinggi integritas.
"Lembaga pendidikan juga memiliki peran strategis dalam membekali generasi muda dengan pemahaman mengenai bahaya korupsi. Pendidikan antikorupsi perlu diperkenalkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari upaya membangun generasi muda yang bebas korupsi," tambah Windy.
Ia menyarankan agar kegiatan pemilihan Duta Antikorupsi ini dapat dijadikan agenda tahunan dan diperluas ke seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat. Pemuda, khususnya pelajar SMA/SMK, perlu dibekali pengetahuan tentang bahaya korupsi dan cara pencegahannya, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan di masa depan.
"Para pelajar ini adalah agen perubahan yang akan membangun Kalimantan Barat di masa mendatang. Oleh karena itu, edukasi mengenai antikorupsi menjadi bekal penting yang harus mereka miliki," tegas Windy.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan memberikan gambaran mengenai upaya pemberantasan korupsi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Dengan adanya pemilihan Duta Antikorupsi, diharapkan dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan dalam mengkampanyekan nilai-nilai antikorupsi.
"Dengan keterlibatan masyarakat dan generasi muda, upaya pemberantasan korupsi akan menjadi lebih efektif, karena pemahaman yang baik tentang antikorupsi akan mendorong kesadaran kolektif untuk memberantas praktik-praktik korupsi di lingkungan sekitar," pungkas Windy.
(adpim/irf/Sri)