- Oleh MC KAB BENGKALIS
- Kamis, 21 November 2024 | 22:30 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 3 Oktober 2024 | 09:01 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 178
Pekanbaru, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Riau pada bulan Agustus 2024 mencapai 46,63 persen. Angka ini menunjukkan bahwa dari setiap kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang di Riau, sekitar 46 hingga 47 persen terjual setiap malam.
“Angka TPK pada Agustus 2024 mencerminkan tingkat okupansi hotel berbintang di Riau. Meskipun mengalami penurunan sebesar 2,11 poin dibandingkan dengan bulan Juli 2024 yang tercatat sebesar 48,74 persen, TPK Agustus masih lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, dengan kenaikan sebesar 9,05 poin dari 37,58 persen,” ujar Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, melalui keterangan pers pada Rabu (2/10/2024).
Asep menjelaskan bahwa TPK merupakan indikator penting yang mencerminkan tingkat produktivitas usaha jasa akomodasi. Meskipun ada penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, kenaikan signifikan dibandingkan tahun lalu menunjukkan adanya potensi pertumbuhan di sektor pariwisata Provinsi Riau.
Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) pada hotel berbintang di Provinsi Riau untuk bulan Agustus 2024 tercatat sebesar 1,33 hari. Artinya, baik tamu asing maupun domestik umumnya menginap selama 1 hingga 2 hari.
Secara lebih rinci, RLMT tamu asing tercatat selama 2,04 hari, sedangkan tamu domestik rata-rata menginap selama 1,32 hari. Berdasarkan kelas hotel, tamu asing cenderung menginap lebih lama di hotel bintang 4, dengan rata-rata 2,30 hari. Sementara itu, tamu domestik yang menginap di hotel bintang 5 memiliki rata-rata lama menginap selama 1,89 hari.
“Kami melihat pentingnya peningkatan kualitas layanan dan promosi pariwisata untuk menarik lebih banyak pengunjung ke Riau. Dengan data ini, kami mendorong semua pihak untuk bersama-sama memajukan sektor pariwisata Riau agar TPK dapat meningkat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah,” tutup Asep.
(Mediacenter Riau/bts