- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 26 Oktober 2024 | 17:43 WIB
: Ketua Kelompok Sadar Wisata Cakar Buana Desa Tri Rukun (I Nengah Subagia (kiri) saat menerima hibah pengabdian dari Ketua Tim Pengabdian UNG, I Wayan Sudana (kanan). (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Minggu, 22 September 2024 | 13:02 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 199
Boalemo, InfoPublik – I Nengah Subagia selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cakra Buana Desa Tri Rukun mengapresiasi program pengabdian Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang memberi penguatan kapasitas kepada para pelaku usaha wisata di desanya.
“Kami merasakan program hibah UNG di bidang seni ukir sangat bermanfaat. Selama ini potensi ini sudah ada, tapi belum ada yang mengkoordinir,” ungkap Nengah, Sabtu (21/9/2024).
Menurut Nengah, melalui program pengabdian yang dibiayai dengan dana hibah pengabdian Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (DRTPM) Kemdikbudristek-Dikti tahun 2024 ini, masyarakat yang tergabung dalam Pokdarwis Cakra Buana akan semakin produktif melalui pelatihan, pembinaan, pendampingan dan bantuan peralatan yang diberikan.
Nengah juga menjelaskan bahwa Desa Tri Rukun merupakan desa transmigrasi yang berada Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Desa ini dihuni tiga suku dan tiga agama yaitu, Suku Gorontalo (Islam), Suku Bali (Hindu), dan Suku Minahasa (Kristen). Ketiga suku itu hidup rukun sehingga suasana desa selalu aman.
Penduduk desa ini berjumlah 1.028 jiwa, yaitu Suku Bali 863 jiwa (84 persen), Suku Gorontalo 107 jiwa (10,5 persen), Suku Minahasa 56 jiwa (5,5 persen).
Suku Bali adalah yang terbanyak dan memiliki tempat persembahyangan unik, membentuk Desa Tri Rukun sebagai dewa wisata dengan konsep wisata religi seperti di Bali.
Tim Pengabdian Universitas Negeri Gorontalo di desa ini dipimpin oleh I Wayan Sudana. Mereka memberikan solusi atas tiga masalah yang telah disepakati sebelumnya.
Solusi permasalahan produksi dilakukan melalui pelatihan keterampilan pembuatan souvenir secara intensif, untuk 10 orang anggota Pokdarwis Cakra Buana.
Solusi permasalahan manajemen pengelolaan usaha dilakukan melalui pelatihan manajemen usaha. Solusi ini terutama ditujukan pada pengurus Pokdarwis (ketua, sekretaris, dan bendahara), karena mereka bertanggung jawab langsung pada manajemen usaha.
Solusi permasalahan pemasaran diberikan melalui pelatihan strategi pemasaran dan pembuatan media promosi produk souvenir. Solusi ini terutama ditujukan pada sekretaris dan bendahara, yang nantinya dapat diteruskan kepada anggota yang ditunjuk sebagai agen distribusi.
“Kegiatan pengabdian ini dibiayai melalui hibah pengabdian DRTPM Kemdikbudristek-Dikti tahun 2024,” ungkap Wayan Sudana.
Pengembangan desa wisata ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa secara merata, termasuk program prioritas nasional sesuai kewenangan desa guna pencapaian Sustainable Development Goal (SDGs) desa.
Pengembangan desa wisata ini juga dipercaya mampu menggerakkan ekonomi pedesaan, mencegah urbanisasi, pelestarian alam dan budaya, yang berkontribusi meningkatkan diversifikasi daya tarik serta daya saing pariwisata Indonesia. (mcgorontaloprov)