Pemkot Ternate Relokasi Korban Banjir Bandang Rua ke Hunian Tetap di Jambula

: Sosialisasi Pemkot Ternate kepada 49 Kepala Keluarga terdampak banjir bandang Rua, Kota Ternate yang akan menerima Hunian Tetap. (Foto: Disperkimtan)


Oleh MC KOTA TIDORE, Sabtu, 21 September 2024 | 08:42 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 234


Ternate, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate terus memantapkan rencana relokasi warga korban banjir bandang di Kelurahan Rua, Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara, dengan memindahkan mereka ke hunian tetap (huntap) di Kelurahan Jambula.

Sosialisasi mengenai rencana relokasi ini digelar di Kantor Basarnas Ternate pada Rabu (18/9/2024), dihadiri oleh 49 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir sesuai data Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Ternate.

Kabid Perumahan, Permukiman, dan Pengendalian Kawasan Disperkimtan Kota Ternate, Rosita Tauda, menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan mempersiapkan relokasi warga dari Kelurahan Rua ke lokasi hunian tetap di Kelurahan Jambula.

"Kami sudah melakukan pendataan sejak awal pasca-bencana dan menyampaikan hasilnya kepada Satker Perumahan Balai Perumahan Maluku," ujar Rosita, Jumat (20/8/2024).

Langkah relokasi ini juga mencakup rencana pembangunan alur sungai baru di lokasi bencana, untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Berdasarkan pendataan, sebanyak 49 unit rumah berada di sempadan alur sungai dan masuk dalam rencana relokasi.

Rosita menambahkan, relokasi ini difokuskan kepada warga yang tinggal di area alur sungai yang baru. Koordinasi dengan berbagai instansi teknis, termasuk Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), telah dilakukan sebagai bagian dari mitigasi awal menghadapi curah hujan tinggi di kemudian hari.

"Pendataan kami sudah melalui pertimbangan risiko dan mitigasi, sehingga warga yang direlokasi adalah mereka yang berada di kawasan yang paling berisiko," jelas Rosita.

Dalam sosialisasi ini, pihak Pemkot juga menyampaikan bahwa relokasi berdasarkan jumlah rumah yang rusak sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Perumahan korban bencana, yang menyebutkan satu rumah untuk satu kepala keluarga. "Kami mengganti rumah yang rusak, dan relokasi akan berdasarkan data by name by address," ujarnya.

Tahap berikutnya akan ada sosialisasi lanjutan terkait pembangunan hunian tetap di Kelurahan Jambula. Saat ini, material pembangunan untuk 27 unit rumah telah dikirim dan sisanya akan menyusul dalam beberapa minggu ke depan.

Pembangunan hunian tetap ditargetkan selesai pada awal Desember 2024, bersamaan dengan penyerahan aset kepada warga.

Rosita menegaskan, lahan relokasi telah disiapkan dengan progres 50 persen untuk warga di RT 01 dan sebagian RT 02 di Kelurahan Jambula. (Ss/MC Tidore)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 21 November 2024 | 12:10 WIB
Gunung Ibu di Halmahera Barat Meletus Tiga Kali, Kolom Abu Capai 800 Meter
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 20 November 2024 | 20:10 WIB
BRIN: Teknologi Satelit dan AI Dukung Analisis Dampak Letusan Gunung Lewotobi
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 20 November 2024 | 14:15 WIB
Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor di Purworejo
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 20 November 2024 | 13:50 WIB
BRIN dan UNESCAP Perkuat Kolaborasi Data Satelit untuk Mitigasi Bencana