- Oleh MC KAB CILACAP
- Kamis, 14 November 2024 | 17:05 WIB
: Endang Nuraini Manajer Provinsi USAID Bebas TB Jawa Tengah, Penjabat Bupati Cilacap, Muhammad Arief Irwanto dan dr. Pramesti Griana Dewi Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Cilacap saat beraudiensi dengan Pj. Bupati Cilacap di Ruang Prasanda, Rumah Dinas Bupati Cilacap, Senin (2/9/2024).
Oleh MC KAB CILACAP, Rabu, 4 September 2024 | 13:00 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 153
Cilacap, InfoPublik – Manajer Provinsi USAID Bebas TB Jawa Tengah Endang Nuraini mengungkapkan fakta baru terkait temuan kasus tuberkulosis (TB). Menurutnya, temuan kasus TB pada kelompok usia anak-anak cukup memprihatinkan.
“Kasus TB anak ini cukup menyita perhatian. Dari 199 anak balita malnutrisi, ada 71 yang positif TB atau sekitar 35,6 persen,” kata Endang saat beraudiensi dengan Pj Bupati Cilacap di Ruang Prasanda, Rumah Dinas Bupati Cilacap pada Senin 2 September 2024.
Endang menduga, penyebaran kasus TB anak ini berasal dari orang di sekitarnya. Butuh upaya dan komitmen bersama antara pemerintah dan seluruh stakeholder untuk mengatasi hal tersebut. Sebab penanganan TB tidak hanya pada aspek pengobatan, tetapi juga perbaikan status gizi pasien yang bersangkutan.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Cilacap dr. Pramesti Griana Dewi, menjelaskan bahwa masih banyak masalah TBC yang harus diselesaikan sampai akhir 2024.
Pada 2023, penduduk Kabupaten Cilacap yang ditemukan dan diobati TBC di fasilitas pelayanan kesehatan Kabupaten Cilacap dan di kabupaten yang berbatasan dengan Cilacap (seperti Banyumas, Kebumen, Kota Banjar, Pangandaran, dan Ciamis) sebanyak 4.702 kasus, melebihi jumlah yang diperkirakan yakni sebanyak 3.451 kasus.
Pada 2024, estimasi kasus dari Kementerian Kesehatan sebanyak 6.225. Namun penemuan dan pengobatan kasus TBC Sensitif Obat per awal Agustus baru tercapai 2.428 orang atau sekitar 39 persen.
“Untuk 2024 sampai kemarin 1 September, untuk SPM kami masih 45,6 persen, kemudian SPM ternotifikasi atau temuan kasus baru 3.171. Yang memulai pengobatan baru 50,9 persen, sedangkan yang menyelesaikan pengobatan baru 89,6 persen. Ini jadi indikator yang ditetapkan baik oleh Kemenkes maupun Kemendagri dan akan dievaluasi setiap minggu,” kata Pramesti.
Penjabat Bupati Cilacap Muhammad Arief Irwanto menyatakan bahwa kasus TB di Kabupaten Cilacap merupakan pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan. Terlebih, kasus ini erat kaitannya dengan penanganan stunting yang juga menjadi program prioritas pemerintah Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah.
“Mengingat pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku individu dan kualitas lingkungan, saya mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada USAID TB atas peran sertanya dalam penanggulangan TB di Kabupaten Cilacap,” kata Arief.(dn/kominfo)