- Oleh MC KAB CILACAP
- Kamis, 14 November 2024 | 17:05 WIB
: Pelaksanaan kegaiatan Diseminasi Kolaborasi Puskesman dan Puskeswan dan Tim Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan PIB di Kabupaten Cilacap
Oleh MC KAB CILACAP, Kamis, 29 Agustus 2024 | 23:08 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 203
Cilacap, InfoPublik - Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) akan berakhir pada Oktober 2024. Sejak awal pelaksanaan AIHSP di Cilacap mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk kelompok disabilitas dan kelompok rentan lainnya.
Untuk memantapkan keberhasilan program ini, Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui AIHSP menggelar acara Diseminasi Kolaborasi Puskesmas dan Puskeswan dan Tim Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru (PIB) di Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini berlangsung di Cilacap, Kamis (29/8/2024).
Kolaborasi puskesmas dan puskeswan yang telah dilakukan dapat menjadi contoh, bagaimana kolaborasi antarlembaga pemerintah dapat memberikan dampak dan daya ungkit yang lebih besar ketika melibatkan lintas sektor, dan masyarakat. AIHSP juga mendorong penguatan manajemen kegiatan dengan desain serta pelaksanaan kegiatan secara partisipatif untuk memastikan semua potensi peserta dapat disumbangkan untuk keberhasilan program.
Acara dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jarot Prasojo, Technical Program Manager - Animal Health AIHSP Joko Daryono, perwakilan dari instansi kementrian, instansi provinsi, instansi vertikal kementrian dan provinsi, OPD puskesmas, puskeswan, dan mitra lainnya.
Dalam laporannya Joko Daryono menyampaikan, untuk memperkuat upaya pencegahan, deteksi dan respons secara terpadu dalam menghadapi ancaman zoonosis (penyakit yang menular dari hewan ke manusia) dan PIB yang berkelanjutan perlu kolaborasi antara kedua sektor, serta dukungan dari berbagai pihak, terutama anggota Tim Zoonosis dan PIB.
Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jarot Prasojo saat membuka acara menyampaikan, kegiatan ini sangat penting dan strategis, sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian penyakit zoonosis.
“Sehingga dilakukan pendekatan one health agar dapat memastikan kesehatan hewan-hewan, manusia dan lingkungan saling terintegrasi dengan baik untuk mewujudkan kesejahteraan yang optimal khususnya di wilayah Kabupaten Cilacap,” bebernya.
Komunikasi, kerjasama, kolaborasi dan koordinasi dari sektor kesehatan hewan, manusia dan lingkungan merupakan hal yang utama untuk membangun sistem pemerintahan dan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman kesehatan yang bisa terjadi di kemudian hari, sehingga ancaman zoonosis dan PIB dapat diantisipasi.
Jejaring yang sudah terbangun lewat kegiatan AIHSP perlu tetap dipelihara melalui kegiatan rutin pemkab maupun kegiatan program mitra pembangunan lainnya, untuk memastikan program pemkab dapat menjangkau dan memberikan manfaat langsung bagi seluruh lapisan masyarakat.
Di akhir acara Kepala Bappeda Kabupaten Cilacap Sujito menyampaikan beberapa poin penting. Diantaranya, diharapkan peserta mampu menyampakan upaya mengendalikan zoonosis dan PIB kepada masyarakat. Kegiatan ini berkaitan dengan pencapaian visi Kabupaten Cilacap 20 tahun ke depan, yang tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Cilacap 2025 – 2045, yaitu Cilacap sebagai pendukung pangan Jawa Tengah.
Tim yang terdiri dari berbagai unsur menjadikan koordinasi menjadi kata kunci kesuksesan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, monitoring dan evaluasi sangat penting untuk mengukur pogres pelaksanakan kegiatan yang telah dilakukan, dengan harapan melalui kegiatan ini penyakit zoonosis dapat dikendalikan. (ov-Kominfo)