- Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
- Senin, 28 Oktober 2024 | 14:09 WIB
: Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, saat memberikan kata sambutan. (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Rabu, 21 Agustus 2024 | 15:51 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 158
Labuan Bajo, InfoPublik - Manggarai Barat ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi NTT sebagai salah satu kabupaten observasi antikorupsi. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat patut berbangga.
Penegasan itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, dalam kata sambutannya saat kegiatan Sosialisasi Program Pembentukan Percontohan Kabupaten dan Kota Antikorupsi, yang berlangsung di aula Sekretariat Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (20/8/2024).
“Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat patut berbangga, karena kita ditunjuk oleh Provinsi NTT untuk menjadi salah satu contoh kabupaten/kota observasi antikorupsi,” ungkap Fransiskus.
Fransiskus menyinggung perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI yang mengusung tema ‘Nusantara Baru Indonesia Maju’. Menurutnya, perayaan itu menandakan perubahan Indonesia ke arah yang lebih maju. Dengan tema itu, kata dia, bangsa ini harus mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang dan di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Kegiatan observasi calon percontohan di Kabupaten Manggarai Barat, menurut Fransiskus, bertujuan agar sebagai anak bangsa yang menjalankan roda pembangunan, baik pemerintah, swasta maupun pengusaha, hendaknya menjauhkan diri dari perbuatan tercela yang namanya korupsi, karena hal tersebut dapat merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan mengganggu pelaksanaan pembangunan.
Ia menuturkan, menjadi salah satu kabupaten atau kota percontohan antikorupsi tentu ada beberapa kriteria atau indikator untuk memenuhi persyaratan tersebut. Salah satunya Kabupaten Manggarai Barat telah melaksanakan indikator pengawasan dan pelayanan publik.
Salah satu indikator tersebut adalah Monitoring Centre for Prevention (MCP), di mana ini merupakan aplikasi yang dikembangkan KPK untuk memonitor capaian kinerja program pencegahan korupsi melalui tata kelola pemerintahan walaupun belum sempurna dikarenakan Sumber Daya Manusia (SDM) dan penganggaran yang belum mencukupi.
Fransiskus berharap bahwa dengan kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat semakin lebih baik lagi dalam memenuhi indikator antikorupsi yang dilaksanakan oleh KPK.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat saya mengucapkan terima kasih kepada KPK yang telah memilih kabupaten ini menjadi kabupaten percontohan antikorupsi dan semoga dukungan dari KPK dapat memacu semangat kami dalam pencegahan terjadinya korupsi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Permas KPK RI, Rino Harno, mengatakan tujuan diadakan kegiatan sosialisasi ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai integritas agar tidak terjadi tindak pidana korupsi.
“KPK perlu mengadakan kegiatan ini dikarenakan masih banyaknya tindak pidana korupsi yang terjadi dilihat dari angka stunting, juga angka kemiskinan di Indonesia yang masih sangat tinggi, serta survei penilaian integritas yang masih di bawah rata-rata yang artinya bahwa masih sangat rentan terjadinya korupsi,” ungkap Rino.
Rino pun berharap melalui kegiatan ini peserta yang hadir dapat menyadari (aware) sehingga tidak tersandung tindak pidana korupsi.
Turut hadir dalam kegiatan ini Asisten Administrasi Umum Aloysius Lahi, para pengurus OPD, serta para camat se-Kabupaten Manggarai Barat. (MC Manggarai Barat-Tildis)