- Oleh MC KAB INDRAMAYU
- Jumat, 22 November 2024 | 16:46 WIB
: Bupati Bone Bolango Merlan S. Uloli saat memimpin rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bone Bolango triwulan II tahun 2024, di ruang rapat Bupati, Selasa (13/8/2024). (Foto: Yudi)
Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Rabu, 14 Agustus 2024 | 15:12 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 235
Suwawa, InfoPublik – Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, menegaskan bahwa untuk menyikapi langkah-langkah konkret dalam mengendalikan inflasi di daerah, membutuhkan sinergi dan kolaborasi.
Penegasan ini disampaikan Merlan saat memimpin rapat koordinasi Tim Pengedalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bone Bolango triwulan II tahun 2024, di ruang rapat Bupati, Selasa (13/8/2024).
Menurut Merlan, inflasi Bone Bolango mengacu pada inflasi Kota Gorontalo memasuki pekan ketiga di bulan Agustus masih stabil di angka 3,07 years on years, dan tentunya keadaan ini harus terus tetap dijaga bersama.
Sementara terkait pengukuran Indeks Perkembangan Harga (Iph), kata Merlan, Kabupaten Bone Bolango di pekan pertama bulan Agustus cenderung mengalami kenaikan disebabkan oleh kenaikan harga cabai rawit yang tembus di harga Rp75.000 per kg.
“Padahal jika dipikir-pikir, Bone Bolango ini merupakan salah satu penghasil cabai rawit terbesar di Provinsi Gorontalo dengan jumlah produksi yang signifikan berbanding lurus dengan luas areal penanaman,” tutur Merlan.
Ia mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari gerakan menanam hingga operasi pasar. Namun upaya tersebut tetap belum dapat menghapus Kabupaten Bone Bolango dari list kabupaten/kota dengan IPH sebagai proxy inflasi tertinggi keempat se-Indonesia setelah Kabupaten Lamongan, yakni di angka 3,76.
“Ini merupakan hasil paparan Rakornas Pengendalian Inflasi kemarin tanggal 12 Agustus 2024. Hal ini menjadi PR kita bersama untuk mencarikan solusi strategis yang tepat dan efektif agar situasi seperti ini dapat segera teratasi,” ujar Merlan. (MC Bone Bolango/AKP)