- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Rabu, 13 November 2024 | 04:57 WIB
: Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, usai menerima piagam penghargaan UHC Award 2024, di The Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (8/8/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Selasa, 13 Agustus 2024 | 16:42 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 163
Jakarta, InfoPublik - Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, menerima langsung penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award tahun 2024 sebagai wujud nyata komitmen dirinya selaku pemerintah daerah atau kepala daerah dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh warga atau rakyatnya.
Penghargaan UHC Award 2024 yang bertajuk "Satu Dekade Program JKN-KIS untuk Negeri Sebagai Wujud Nyata Komitmen Pemerintah Daerah Dalam Memberikan Perlindungan Kesehatan Bagi Masyarakat Indonesia" ini dihadiri oleh Wapres Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy, dan Kepala BPJS Kesehatan RI Ali Ghufron Mukti.
Piagam penghargaan tersebut diserahkan oleh Menko PMK Muhajir Effendy kepada Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, di The Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (8/8/2024).
UHC Award sendiri merupakan penghargaan yang diberikan kepada pemerintah daerah di Indonesia yang capaian jaminan kesehatannya menyeluruh bagi masyarakat di wilayah. Penghargaan UHC Award BPJS RI ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakatnya.
Merlan mengaku bersyukur atas penghargaan tersebut. Ia menuturkan capaian ini merupakan kerja kolektif lintas sektor yang melibatkan BPJS Kesehatan Bone Bolango, Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Kesehatan Bone Bolango, Dinas Sosial Bone Bolango, pegawai di beberapa fasilitas kesehatan daerah, maupun sektor swasta dan masyarakat Bone Bolango sebagai pengguna BPJS Kesehatan.
"Alhamdulillah tahun ini Bone Bolango menerima UHC Award Kategori Madya. Penghargaan UHC ini jadi bentuk keseriusan kami dalam mendukung program jaminan kesehatan nasional bagi masyarakat Bone Bolango,” tutur Merlan.
Ia pun mengimbau kepada seluruh petugas kesehatan di daerah itu untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Bone Bolango. Kalau pelayananannya bagus, masyarakat bisa sehat, dan Bone Bolango pun ikut sehat.
”Jadi kesehatan adalah kunci keberhasilan pembangunan manusia Bone Bolango. Warga yang sehat bisa dengan mudah bekerja dan bersekolah,” ujar Srikandi Bone Bolango itu.
Merlan pun bertekad untuk terus memaksimalkan pelayanan dan capaian kepesertaan. Ia mengaku optimistis ke depan nanti masyarakat Bone Bolango akan mendapatkan jaminan kesehatan yang lebih baik dan merata tanpa harus khawatir pembiayaan.
"Setiap warga Bone Bolango berhak untuk sehat dan mendapatkan pelayanan terbaik yang setara,” tutur Merlan yang turut didampingi Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, dr. Olivia Sampouw.
Di saat yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, dr. Olivia Sampouw, menambahkan bahwa penghargaan ini tidak lepas dari capaian positif kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Bone Bolango.
Ia menyebutkan hingga bulan Agustus ini, peserta JKN Bone Bolango sudah mencapai 96 persen dari total jumlah penduduk Kabupaten Bone Bolango. "DKB semester II tahun 2024 berjumlah 173.416 jiwa. Ini capaian luar biasa,” ujar Olivia.
Ke depan, kata Olivia, hal yang perlu ditingkatkan adalah dukungan pemda untuk kecukupan anggaran sampai dengan Akhir tahun 2024, serta pelayanan JKN di Fasilitas Kesehatan FKTP dan FKRTL di wilayah Kabupaten Bone Bolango.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 Agustus 2024, peserta JKN seluruh Indonesia telah mencapai 98 persen dengan total 276.520.647 peserta dari jumlah penduduk 281.603.800 jiwa.
Atas capaian pemda tersebut, Direktur Utama BPJS Kesehatan RI Ali Ghufron Mukti dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pengurus daerah yang telah berupaya maksimal terkait cakupan kepesertaan JKN.
"Semoga ke depan bisa meningkat lagi cakupan peserta dan beriringan dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di daerah. Butuh keseriusan gubernur, wali kota dan bupati,” tutur Mukti Ali. (MC Bone Bolango/AKP)