Nilai Tukar Petani di Maluku Utara Merosot, Cengkih dan Sapi Potong Jadi Pemicu Utama

: Cengkih milik petani di Kelurahan Tongole, Ternate Tengah yang sedang dijemur. Foto: Dv


Oleh MC KOTA TIDORE, Kamis, 8 Agustus 2024 | 17:31 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 164


Ternate, InfoPublik - Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan sebesar 1,03 persen pada Juli 2024 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), NTP Maluku Utara pada Juli mencapai 103,68, turun dari 104,76 pada Juni.

Plt. Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Nurhidayat Maskat, mengungkapkan, penurunan NTP ini dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,89 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen.

"Dua subsektor utama yang berkontribusi pada penurunan NTP adalah subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, yang turun 1,67 persen, dan subsektor Peternakan, yang turun 1,17 persen," jelas Nurhidayat, Kamis (8/8/2024).

Komoditas yang paling mempengaruhi penurunan It adalah cengkih dan sapi potong, sementara kenaikan Ib terutama dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan tomat.

Meski demikian, tiga subsektor lainnya justru menunjukkan peningkatan. Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,13 persen, Subsektor Hortikultura melonjak 4,76 persen, dan Subsektor Perikanan meningkat 0,14 persen.

Selain itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Provinsi Maluku Utara juga mengalami penurunan sebesar 0,91 persen, dari 109,51 pada bulan Juni menjadi 108,50 pada bulan Juli 2024.

Di sisi lain, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Maluku Utara meningkat sebesar 0,16 persen, dari 121,24 pada Juni menjadi 121,44 pada Juli 2024.

Penurunan NTP dan NTUP ini mencerminkan tantangan yang dihadapi petani di Maluku Utara, terutama dalam menghadapi fluktuasi harga komoditas utama seperti cengkih dan sapi potong.

Di tengah kondisi ini, peningkatan pada subsektor lain seperti hortikultura dan perikanan memberikan sedikit harapan bagi keseimbangan ekonomi pertanian di wilayah tersebut. (Ss/MC Tidore)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 13 September 2024 | 13:58 WIB
Stabilisasi Harga Pangan, Pemkab Lumajang Salurkan Bibit Bawang Merah ke Poktan
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Jumat, 13 September 2024 | 07:32 WIB
BMKG Peringatkan Peningkatan Kecepatan Angin dan Gelombang Tinggi di Maluku Utara
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Sabtu, 14 September 2024 | 08:54 WIB
20 Anggota DPRD Halmahera Tengah Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Jumat, 13 September 2024 | 07:27 WIB
Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan, Dinkes Halmahera Barat Gelar Kick Off ILP
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Jumat, 13 September 2024 | 07:17 WIB
Cabor Sepatu Roda Tutup Kans Medali Maluku Utara pada PON XXI Aceh-Sumut 2024
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Sabtu, 14 September 2024 | 09:04 WIB
LP3H Dorong Sertifikasi Halal Bagi UMKM di Maluku Utara
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Jumat, 13 September 2024 | 13:41 WIB
BPS Pilih Moodu Sebagai Kelurahan Cantik di Kota Gorontalo
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 12 September 2024 | 14:35 WIB
Sekolah Lansia Tangguh Nusa Indah Bantu Pemberdayaan Manula di Halmahera Tengah