- Oleh MC KAB NAGAN RAYA
- Minggu, 24 November 2024 | 08:21 WIB
: Sekretaris Daerah Kota Subulussalam, Sairun, saat membuka pelatihan Jalin Catin di aula serbaguna Pendopo Wali Kota, Selasa (6/8/2024)
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Senin, 12 Agustus 2024 | 23:13 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 214
Subulussalam, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Subulussalam, Provinsi Aceh, semakin gencar dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayahnya dengan mengadakan berbagai program terpadu, salah satunya melalui bimbingan pra nikah bagi calon pengantin.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Subulussalam, Sairun, saat membuka pelatihan Jalin Catin di aula serbaguna Pendopo Wali Kota, Selasa (6/8/2024).
Sekda menekankan pentingnya bimbingan kesehatan dan keagamaan bagi calon pengantin dalam rangka mempersiapkan mereka menghadapi kehidupan berkeluarga.
"Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Kementerian Agama, dan BKKBN sangat krusial untuk memastikan calon pengantin memiliki pengetahuan yang cukup dalam menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah stunting," ujarnya.
Calon pengantin diharuskan menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan, mulai dari tekanan darah, kadar HB, tinggi badan, hingga lingkar lengan atas.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon pengantin sejak dini, sehingga dapat mencegah risiko stunting pada anak yang akan lahir.
Program ini juga didukung oleh Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, yang memberikan bimbingan mengenai pentingnya kesehatan reproduksi dalam mencegah stunting, serta Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kota Subulussalam, Husaini, yang menyampaikan bimbingan perkawinan untuk mewujudkan keluarga yang sehat, sakinah, mawaddah, dan warrahmah.
Sekda juga menegaskan bahwa penurunan angka stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan keterlibatan semua komponen masyarakat dan lintas sektor di Kota Subulussalam.
"Kebijakan anggaran daerah harus mendukung penanganan stunting, dan setiap instansi memiliki peran penting dalam upaya ini," tambahnya.
Salah satu fokus utama dalam mengatasi stunting adalah sanitasi di kampung-kampung. Sekda mengimbau agar Pemerintah Kampong, melalui DPMK, PUPR, dan Baitul Mal, bekerja sama untuk mengatasi persoalan sanitasi ini.
Selain itu, pemberian makanan bergizi dan peningkatan sumber daya manusia juga menjadi sasaran yang harus dilakukan secara bersama-sama.
Sekda menutup dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, sehingga angka stunting di Subulussalam mengalami penurunan. "Harapannya, ke depan angka stunting bisa mencapai nol," tuturnya optimis.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan paparan materi yang dipandu oleh Kepala DP3AKB Kota Subulussalam, Harmaini, dengan pemateri Kepala BKKBN dan Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kota Subulussalam. (MC Kota Subulussalam)