Cegah Kepunahan, Unkhair Ternate Diharapkan Buka Jurusan Bahasa Daerah

: Bacarita pagi di RRI pro 4 dihadiri Yusuf Khairun, Guru Bahasa Daerah dan Rahma Djumati, Dosen Sastra Budaya Unkhair, Sabtu (4/5/2024)


Oleh MC KOTA TIDORE, Senin, 6 Mei 2024 | 00:20 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 104


Ternate, InfoPublik - Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara diharapkan membuka jurusan pendidikan bahasa daerah. Harapan ini agar bahasa daerah di Maluku Utara tetap lestari dari ancaman kepunahan.

Hal ini diungkapkan Guru Bahasa Daerah asal Kota Tidore Kepulauan Yusuf Khairun dalam dialog "Bacarita Pagi" di RRI pro 4  bertajuk "Pendidik Bahasa Daerah Semakin Tergerus Zaman," Sabtu (4/5/2024)

Menurut Yusuf,  untuk melestarikan bahasa daerah butuh kolaborasi terutama  pihak kampus. Ia mencontohkan Fakultas Ilmu Budaya Unkhair itu sudah menerapkan mata kuliah tentang bahasa daerah yang menurutnya merupakan suatu terobosan luar biasa.

Dengan sudah adanya mata kuliah tentang bahasa daerah, lanjut Yusuf maka ke depan Unkhair dapat membuka jurusan pendidikan bahasa daerah. “Ini tahap awal dalam proses pemberian sebagai mata kuliah," imbuhnya.

Sementara itu, Dosen Sastra Budaya Unkhair, Rahma Djumati menilai pudarnya suatu bahasa itu dipengaruhi beberapa poin. "Pertama adalah perkawinan campur dan kedua keluarganya tidak menggunakan bahasa daerah. Sebenarnya banyak hal berpengaruh, ini merupakan faktor paling penting dalam penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari," kata Rahma menegaskan.

Dia menambahkan, kepunahan bahasa berarti kematian  kekayaan batin suatu kelompok. Sebab bahasa bukan sekadar sebagai sekumpulan kata atau seperangkat kaidah. 

"Melainkan sebagai hasanah berbagai refleksi pemikiran dan pengetahuan. Karena hilangnya bahasa berarti kehilangan kredibilitas dan keberagaman intelektual sebagai realisasi kemanusiaan," ujar Rahma.

Dia berujar, bahasa apapun itu terutama mesti benar-benar dipertahankan. Tujuannya agar setiap tahun tidak ada lagi bahasa daerah di Indonesia dan Maluku Utara mengalami kepunahan.  "Agar kita masyarakat Maluku Utara tidak kehilangan jati diri yang sesungguhnya," ujar Rahma, mengakhiri.NA/MC Tidore