Mendagri Harapkan Lulusan IPDN Jadi Birokrat Profesional

: Mendagri Tito Karnavian pada Sidang Terbuka Senat IPDN dalam Rangka Wisuda Program Doktor Ilmu Pemerintahan, Program Magister Terapan Studi Pemerintahan, dan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan Tahun Akademik 2023/2024 di Balairung Rudini Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (29/7/2024). ANTARA/HO-Puspen Kemendagri


Oleh Eko Budiono, Selasa, 30 Juli 2024 | 10:20 WIB - Redaktur: Untung S - 435


Jakarta, InfoPublik -  Lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), terutama calon purnapraja, diharapkan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dapat menjadi birokrat pemerintah yang profesional.
 
Hal itu disampaikan Tito pada Sidang Terbuka Senat IPDN dalam Rangka Wisuda Program Doktor Ilmu Pemerintahan, Program Magister Terapan Studi Pemerintahan, dan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan Tahun Akademik 2023/2024 di Balairung Rudini Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, melalui keterangan resmi, Senin (29/7/2024).

"Adik-adik harus menjadi profesi birokrat pemerintahan yang profesional," kata Tito.

Tito juga meminta para calon purnapraja tidak terjebak menjadi sarjana yang tidak mau menggunakan keilmuannya, sebab lulusan IPDN diharapkan mampu menyelesaikan beragam masalah secara ilmiah, sesuai dengan metodologi yang selama ini diajarkan.

Tito menegaskan, hal terpenting dari kelulusan bukanlah gelar semata, melainkan cara dan pola berpikir yang benar.
 
Apalagi selama ini wisudawan IPDN telah mengenyam pendidikan yang tidak sebentar.

"Adik-adik (praja) dididik empat tahun di sini, kemudian bagi magister ditambah lagi dua tahun dan untuk doktor minimal tiga tahun, jangka waktu yang panjang, yang paling utama adalah saya sampaikan Jumat yang lalu changing your mindset, it's not the title you are after (perubahan pola pikir, dan bukannya title yang diraih)" ujarnya.

Selain itu, Tito berpesan kepada lulusan IPDN agar bisa membuat kebijakan yang berdampak baik bagi banyak orang. Ini dapat dicapai dengan mempraktikkan semua ilmu pengetahuan yang sudah dipelajari.

Mendagri juga menekankan untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, tidak hanya dengan mengandalkan ilmu politik, tetapi juga harus diimbangi ilmu lain, seperti sosial, budaya, dan ekonomi.

"Harus dilengkapi juga dengan kemampuan lain, disiplin ilmu yang lain seperti ilmu sosial, ilmu budaya, bahkan karena menangani keuangan daerah, ilmu tentang finance, ekonomi juga harus dikuasai," jelas Tito.

Tito berharap calon purnapraja IPDN dapat membuat sistem birokrasi lebih efektif dan efisien.
 
Apalagi pada tanggal 1 Agustus 2024 mereka akan dilantik secara resmi menjadi birokrat dan disebar ke seluruh Indonesia.

Di lain sisi, Tito juga mendorong lulusan IPDN bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri dengan memanfaatkan program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Selasa, 26 November 2024 | 09:10 WIB
Mendagri Minta Bawaslu Tindak Tegas ASN Tidak Netral
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 25 November 2024 | 15:55 WIB
Pemerintah Dorong Program 3 Juta Rumah untuk Kurangi Backlog Perumahan
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 25 November 2024 | 18:30 WIB
Mendagri Tunjuk Rosjonsyah Jadi Plt Gubernur Bengkulu
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Selasa, 19 November 2024 | 21:20 WIB
Pjs Bupati Agam: Pilkada Harus Berjalan Tertib, Aman, dan Demokratis
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 14 November 2024 | 10:18 WIB
Kemendagri Tunda Bansos APBD Jelang Pilkada 2024, Ini Aturannya
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 7 November 2024 | 21:19 WIB
Kemendagri Gelar Rakornas 2024: Sinergi Menuju Indonesia Emas 2045