- Oleh MC KAB BATANG
- Sabtu, 27 Juli 2024 | 22:17 WIB
: Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan), meresmikan operasional KIT Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Sabtu, 27 Juli 2024 | 22:32 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 297
Batang, InfoPublik – Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sebagai bagian dari klaster kawasan industri di PT Danareksa (Persero) diharapkan dapat menjaring investasi penanaman modal asing (PMA) dari arus relokasi industri global dan menyerap tenaga kerja yang masif.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan KITB di halaman Gedung Grand Batang City, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jumat (26/7/2024). Ia meminta agar para menteri yang terkait KITB dan juga Direksi KITB, aktif memasarkan kawasan industri terpadu ini.
“Saya melihat KCC Glass sudah mulai produksi, pabrik pipa plastik wavin juga segera mulai, dan semuanya akan memulai produksi. Sehingga, ke depannya KITB dapat menjadi kawasan industri yang efisien, dilirik investor, dan bisa membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi rakyat kita,” ujar Presiden Jokowi.
Sementara itu, Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, BUMN Danareksa sebagai satu-satunya holding spesialis transformasi dan investasi di Indonesia berkomitmen menjalankan amanat Proyek Strategis Nasional (PSN) dari pemerintah untuk meningkatkan kapasitas KITB, agar dapat menjaring PMA dan menyerap tenaga kerja yang masif. Sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan negara melalui pajak dan pendapatan daerah melalui retribusi.
“KITB telah kami siapkan dengan infrastruktur dasar dan utilitas yang lengkap, serta didukung dengan konektivitas terlengkap, mulai dari jalan tol, pelabuhan, dan jalur kereta api dengan mengusung konsep green, sustainable, dan circular economy,” terangnya.
KITB menghadirkan solusi terintegrasi di atas lahan seluas 4.300 hektare yang mengakomodasi kebutuhan industri global yang mengadopsi teknologi tinggi, termasuk juga industri padat karya. Dari aspek sosial, KITB saat ini telah menyerap 19 ribu tenaga kerja, dan diharapkan dapat menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja di masa mendatang.
“Saat ini nilai investasi yang masuk ke KITB sudah mencapai Rp14,8 triliun dari utilisasi lahan seluas 271 hektare. Adapun investasi yang masuk berasal dari sejumlah negara di Asia, Amerika, dan Eropa,” bebernya.
Sementara itu, Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan mengatakan, KIT menyediakan utilitas dasar yang lengkap dengan berorientasi pada keberlanjutan, antara lain industri berbasis teknologi (SEG Solar), penggunaan energi terbarukan, pengelolaan water treatment plant (WTP), waste-water treatment plan (WWTP), dan sewage treatment plant (SWTP) dan infrastruktur terpadu yang ramah lingkungan, fasilitas hunian bersertifikasi Greenship Neighborhood, serta bisnis model yang berkelanjutan dan berdaya saing dengan pemberdayaan tenaga kerja lokal.
“Kami optimistis bahwa KITB dapat turut berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi Indonesia dan turut mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Sri Rahayu)