- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 1 Oktober 2024 | 21:49 WIB
: Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan sambutan usai diresmikannya KIT Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Sabtu, 27 Juli 2024 | 22:17 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 834
Batang, InfoPublik - Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, daerah yang awal mulanya akan ditunjuk sebagai kawasan industri adalah Brebes. Tapi karena lahan disana merupakan bekas tambak udang yang pastinya butuh waktu untuk reklamasi, akhirnya kawasan industri dipindah ke Kabupaten Batang.
“Saya mengikuti intruksi Presiden RI Joko Widodo yang pada waktu itu membutuhkan percepatan membangun kawasan industri di Indonesia karena untuk menampung sejumlah industri yang hengkang dari China,” katanya saat ditemui di halaman Gedung Grand Batang City, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jumat (26/7/2024).
Menariknya diakui Bahlil, pada pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) ini, banyak dinamika yang terjadi. Salah satunya tidak memiliki master plan di awal. Hanya keberanian dirinya saja waktu itu dengan menggunakan intuisi. Meskipun begitu, pembangunan 450 hektar pada tahap pertama bisa langsung terjual.
“Hal ini menandakan tidak semua yang dirumuskan oleh konsultan asing itu hasilnya bagus. Buktinya ada yang pakai intuisi juga, sehingga hasilnya seperti yang dilihat hari ini,” jelasnya.
Bahlil juga menyebutkan, kondisi saat ini sudah ada 18 perusahaan yang masuk di KITB. Apalagi ke depan nantinya juga akan dilakukan pembangunan industri katoda yang merupakan bagian dari ekosistem baterai mobil listrik dari KG Group. Rencananya, pabrik katoda akan mulai dibangun pada September mendatang di KITB.
“Untuk baterai cell LG, procusor smelther-nya ada di Maluku Utara, katoda-nya ada di Batang, dan baterai cell-nya ada di Karawang. Jadi, jangan semua di Maluku, nanti pemerataan tidak pas,” ungkapnya.
Ia mengingatkan, pentingnya keberanian dan intuisi dalam membangun kawasan industri yang mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)