- Oleh Jhon Rico
- Sabtu, 23 November 2024 | 07:08 WIB
: Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Darma Wijaya, Kamis (25/7/2024) menjadi Pembina Apel Kesiapan Antisipasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2024 di Halaman Mapolres Sergai, Sei Rampah.
Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI, Jumat, 26 Juli 2024 | 11:14 WIB - Redaktur: Untung S - 264
Sei Rampah, InfoPublik – Bupati Serdang Bedagai (Sergai), Darma Wijaya, Kamis (25/7/2024), bertindak sebagai Pembina Apel Kesiapan Antisipasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2024 di Halaman Mapolres Sergai, Sei Rampah.
Dalam sambutannya, Bupati Darma Wijaya menyampaikan tujuan dari pelaksanaan apel intuadalah untuk pengecekan kesiapan dalam rangka antisipasi penanggulangan bencana alam Karhutla tahun 2024 di Kabupaten Sergai. Hal itu juga merupakan bentuk sinergi antara Polri, TNI, dan stakeholders melalui kegiatan bersama sebagai bagian dari program prioritas Kapolri.
Bupati Darma Wijaya menekankan pentingnya menjaga dan mengelola hutan tropis Indonesia, yang merupakan yang terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Republik Demokratik Kongo. Indonesia memiliki hutan tropis seluas 125 juta hektare di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua yang rentan terbakar dan menyimpan karbon dalam jumlah besar.
“Untuk Provinsi Sumatera Utara dengan 33 kabupaten/kota termasuk Sergai, sejak tahun 2015 Karhutla menjadi perhatian khusus dari Presiden RI Joko Widodo, yang selalu memberikan arahan khusus dalam penanganan Karhutla,” ujar Bupati di hadapan Kapolres Sergai AKBP Jhon Hery Rakutta Sitepu, SIK, MH dan jajaran, Kepala OPD, peserta apel, serta undangan lainnya.
Bupati menginformasikan bahwa berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia, khususnya wilayah Sumatera Utara, sedang mengalami musim kemarau yang puncaknya diprediksi terjadi pada pertengahan hingga akhir Juli 2024.
Hingga saat ini, lanjut Bupati Darma Wijaya, pemerintah daerah bersama TNI, Polri, dan BMKG telah mengambil langkah-langkah strategis dalam penanggulangan Karhutla, antara lain melakukan patroli rutin ke perusahaan dan korporasi untuk mengecek sarana prasarana penanggulangan Karhutla seperti embung, kanal air, selang air, dan pompa gendong. Selain itu, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Desa juga dilibatkan untuk meningkatkan patroli di wilayah yang rentan dan rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Bupati Darma Wijaya menjelaskan bahwa berdasarkan amanah UU Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dan Perpres Nomor 17 tahun 2018 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana, ada tiga tahap yang harus diketahui dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana: pertama, prabencana yang melibatkan kesiapsiagaan, peringatan dini, dan mitigasi bencana. Kedua, tanggap darurat yang meliputi pengkajian cepat, penentuan status keadaan darurat bencana, penyelamatan dan evakuasi masyarakat, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan kelompok rentan, serta pemulihan sarana dan prasarana vital. Terakhir, pasca bencana yang melibatkan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Terakhir, Bupati berharap pelaksanaan apel itu memastikan kesiapan dalam mengantisipasi bencana alam dan penanggulangan Karhutla 2024 di Kabupaten Sergai.(Media Center Sergai/Julia)