- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 1 November 2024 | 11:37 WIB
: Pelaksanaan perjanjian kerja sama dengan beberapa pelaku usaha dalam hal retribusi pangan berlebih, di Fox Hotel Gorontalo, Selasa, (23/7/2024). (Foto: Fadil Diskominfotik)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 24 Juli 2024 | 10:03 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 194
Kota Gorontalo, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Ketahanan Pangan melakukan perjanjian kerja sama dengan beberapa pelaku usaha, mulai dari perhotelan, supermarket, hingga pihak distributor dalam hal retribusi pangan berlebih.
Penandatangan kerja sama yang disaksikan oleh Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin dan Sekdaprov Sofian Ibrahim pada hari Selasa (23/7/2024) itu dalam rangka menguatkan komitmen Gerakan Stop Boros Pangan di Provinsi Gorontalo.
Rudy menyampaikan bahwa Gerakan Stop Boros Pangan sangat penting untuk mengurangi bahan pangan kedaluwarsa yang habis terbuang. Bahan pangan di toko retail, restoran dan hotel biasanya dimusnahkan saat kedalwuarsa. Butuh pencegahan dini agar bahan pangan yang akan kedalwuarsa minimal dua bulan sebelumnya diolah dan diberikan kepada warga kurang mampu.
“Masalah kesenjangan pangan masih menjadi tantangan kita bersama. Banyak sekali makanan-makanan yang mubazir yang sudah mendekati masa kedalwuarsa kita buang begitu saja, baik yang ada di masyarakat maupun yang ada di produsen atau distributor. Nah ini daripada dimusnahkan alangkah lebih baik kita coba retribusikan kepada masyarakat dengan cara mengolah kembali,” tutur Rudy.
Gerakan Selamatkan Pangan yang diinisiasi oleh Kadis Pangan Ramdan Pade ini diharapkan bisa menjadi jembatan antara produsen pangan berlebih dengan warga yang kekurangan pangan. Produsen atau distributor tidak perlu membuang makanan yang layak konsumsi sementara warga miskin bisa mengakses pangan yang baik.
Data FAO menyebut ada sepertiga dari pangan yang diproduksi atau sekitar 1,3 miliar ton pangan terbuang setiap tahunnya. Di Indonesia, jumlah makanan terbuang mencapai 23-48 ton per tahun. Jika dilihat, sebagai besar pangan tersebut masih dalam kondisi baik dan aman untuk dikonsumsi.
“Jangan membuang makanan lagi, karena masih banyak warga lain yang membutuhkan. Sama halnya juga dengan persoalan sampah, saya liat di Gorontalo ini masih banyak yang buang sampah sembarangan. Mari sama-sama kita cegah pemborosan pangan dalam rangka menyelamatkan pangan, khususnya di Kota Gorontalo,” tandasnya.
Ia berharap dengan penandatanganan kerja sama ini akan ada pemahaman yang sama tentang bagaimana pangan berlebih disikapi bersama. Pengusaha diminta lebih terbuka untuk menginformasikan bahan pangan yang akan kedalwuarsa. Di sisi lain, Dinas Pangan akan menyiapkan para penerima manfaat untuk mendapatkan olahan pangan yang aman untuk dikonsumsi. (mcgorontaloprov/echin)