- Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU
- Jumat, 8 November 2024 | 18:28 WIB
: Pj.Sekda Malra, Pelayan dan Umat Jemaat GPM Anugerah pada prosesi tutup atap gereja. Foto : Rikhard/Mc.Malra
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Jumat, 19 Juli 2024 | 03:14 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 281
Langgur,InfoPublik-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) mengajak warga Gereja Protestan Maluku (GPM) menyukseskan agenda pemilihan kepala daerah November 2024 mendatang.
“Saya ingin mengajak seluruh warga masyarakat, terutama warga GPM ikut serta secara aktif menyukseskan agenda politik, pemilihan umum kepala daerah 2024,”pinta Penjabat (Pj) Bupati Malra yang diwakilkan Pj.Sekda,Nico Ubro pada kebaktian tutup atap Gereja Karunia Jemaat GPM Anugerah Ohoijang,Kamis (18/7/2024).
Bersama-sama kita memberikan pembelajaran politik yang baik kepada masyarakat. Wujudkan situasi kamtibmas yang kondusif, mulai dari lingkungan tempat tinggal masing-masing. Jauhkan diri dari segala bentuk potensi gangguan.
Perkembangan informasi bergerak sangat cepat dan tersebar tanpa batas, oleh sebab itu, jauhi penyebaran informasi sesat,ujaran kebencian, hoaks dan provokasi.
Dia mengimbau masyarakat agar semakin bijaksana menerima informasi, tidak mudah terpengaruh dan mampu menyaring kebenaran dari setiap informasi yang diterima.
Pemilihan umum harus menjadi pesta bagi masyarakat untuk menentukan pemimpinnya. Tanpa intimidasi, tanpa paksaan dan tanpa kekhawatiran.
“Mari bersama-sama Kita menyongsong, mempersiapkan dan melaksanakan Pemilihan Umum Kepala Daerah dengan penuh kedamaian, sukacita dan sportifitas,”katanya.
Dalam budaya masyarakat, prosesi tutup rumah memiliki makna filosofis yang mendalam. Tutup Rumah adalah momen yang sangat penting karena dimaknai sebagai suatu proses untuk mempersatukan, memberi perlindungan dan menjadi pengikat dari seluruh usaha untuk membangun rumah.
Menurutnya,bangunan Gereja Karunia dibangun sampai dengan tutup atap, telah menjadi gambaran persatuan dan kesatuan jemaat. Umat berjuang bersama-sama dengan pelayan untuk mewujudkan suatu tujuan yang mulia, membangun dan menyelesaikan rumah ibadah.
Proses selama pembangunan gedung gereja ini, sudah menumbuhkan nilai-nilai luhur sebagai jemaat yang mencerminkan gereja dalam arti persekutan umat. Hal ini menjadi kekuatan, di mana dengan partisipasi dan dukungan yang diberikan seluruh warga, maka pekerjaan yang besar, pekerjaan berat dan se–sulit apapun, pasti akan mampu diselesaikan.
“Hal penting yang harus selalu diperhatikan adalah menjaga dan memastikan, persatuan dan kesatuan warga tetap terjaga,”pesannya.
Semua pihak harus terbuka. Berani membuka diri dan melepas semua kepentingan pribadi. Bekerja dengan setulus hati agar pembangunan ini dapat berlangsung dengan lancar tanpa ada gangguan dan kendala ataupun. Pemerintah daerah sesuai fungsinya akan terus berupaya memberikan dukungan. Rumah ibadah adalah sarana yang strategis untuk menumbuhkan modal sosial masyarakat.Penyediaan Rumah Ibadah menjadi tanggung jawab semua pihak dan pemangku kepentingan di daerah ini.
Ruang komunikasi dan diskusi selalu terbuka, sehingga ke depan, kebijakan untuk membantu masyarakat yang berjuang membangun rumah ibadah akan terus dilakukan. (MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/eyv).
.