BNPB Siapkan Program Jangka Pendek dan Panjang untuk Penanggulangan Bencana di Gorontalo

: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan arahan pada Rakor Penanggulangan Bencana di aula rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Selasa (16/7/2024). (Foto: Haris)


Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 17 Juli 2024 | 13:17 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 211


Kota Gorontalo, InfoPublik -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan program jangka pendek dan panjang untuk menanggulangi bencana di Provinsi Gorontalo. Hal itu diungkapkan oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, pada Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana di aula rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Selasa (16/7/2024).

“Sekarang masih fase tanggap darurat. Setelah fase ini ada masa transisi tanggap darurat, serta rehabilitasi dan rekonstruksi. Jadi kita ada program jangka pendek dan jangka panjang untuk menanggulangi bencana di Gorontalo,” kata Suharyanto.

Suharyanto menjelaskan, untuk program jangka pendek diawali dengan fase tanggap darurat yang ditetapkan oleh pemerintah daerah selama 14 hari. Pada fase ini prioritasnya adalah pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana alam. Begitu air surut dan masyarakat bisa kembali ke rumahnya masing-masing, segera masuk pada masa transisi. Pada masa transisi tanggap darurat, pemerintah daerah akan mendata rumah warga yang rusak untuk diajukan kepada BNPB.

“Rusak ringan mendapat Rp15 juta, rusak sedang Rp30 juta, dan rusak berat akan diganti rumahnya, masing-masing ada kriterianya. Jika lokasi rumah tidak direlokasi dan dibangun oleh pemerintah daerah atau TNI/Polri, setiap rumah yang rusak berat alokasinya Rp60 juta,” ungkap Suharyanto.

Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam menjadi bagian dari masa rekonstruksi rehabilitasi untuk program jangka panjang. BNPB juga masih akan menunggu pendataan dari pemerintah daerah yang kemudian akan dibahas lebih lanjut.

“Untuk infrastruktur yang memperbaikinya bisa Kementerian PUPR atau BNPB. Sudah banyak masukan untuk jangka panjang ini, ada yang mengusulkan pembangunan kanal, waduk, tanggul, dan pengerukan Danau Limboto. Intinya tahap rekonstruksi rehabilitasi itu membangun segala sesuatu yang berkaitan agar bencana serupa tidak terjadi lagi satu atau lima tahun ke depan,” papar Suharyanto.

Selain program tersebut, BNPB juga menawarkan pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mencegah banjir kembali melanda Gorontalo akibat curah hujan yang tinggi. TMC merupakan teknologi untuk menghentikan atau mengalihkan hujan. (mcgorontaloprov/haris)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Jumat, 6 September 2024 | 14:00 WIB
Jadi Garda Terdepan, BPBD Temanggung Latih Ketua RT dan RW Mampu Mitigasi Bencana
  • Oleh Jhon Rico
  • Kamis, 5 September 2024 | 22:53 WIB
BNPB Gelar Simulasi Evakuasi Mandiri Potensi Megathrust di Mentawai
  • Oleh MC KAB KEPULAUAN MENTAWAI
  • Kamis, 5 September 2024 | 18:00 WIB
Pemerintah Serius Tangani Ancaman Gempa Megathrust, Mentawai Jadi Fokus Simulasi Nasional