- Oleh Jhon Rico
- Sabtu, 23 November 2024 | 22:10 WIB
: Kondisi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki- laki di Posko Pengungsian Desa Bokang Wolomatang, pada Sabtu (23/11/2024)/ Agus Siswanto InfoPublik.
Larantuka, InfoPublik – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa kebutuhan dasar dan logistik bagi korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur telah terpenuhi di seluruh titik pengungsian.
"Pemenuhan kebutuhan dasar tercukupi, mulai dari pangan, air bersih, sandang, hunian sementara, hingga fasilitas kesehatan. Perlindungan untuk kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan lanjut usia (lansia) juga menjadi prioritas," ujar Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan, di Posko Pengungsian Desa Bokang Wolomatang, Sabtu (23/11/2024).
Menurut Fajar, pencapaian ini tidak lepas dari kolaborasi lintas sektoral yang menjadi wujud nyata dukungan terhadap kesejahteraan para korban terdampak bencana.
"Kita bersyukur bahwa harmoni luar biasa ini terwujud berkat kerja sama pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, kementerian, lembaga, dan relawan. Kebutuhan dasar sudah aman sejak awal masa tanggap darurat, dan ke depan akan terus kita jaga, meskipun mungkin butuh penebalan logistik di beberapa titik," tambahnya.
Terkait lokasi pengungsian, BNPB memastikan bahwa keenam posko pengungsian yang tersebar di Flores Timur berada di zona aman. Penempatan lokasi ini mengikuti rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Geologi, dengan mempertimbangkan aksesibilitas warga terhadap lokasi pengungsian.
"Zona ini dipastikan aman dari ancaman bahaya erupsi Lewotobi. Keputusan penempatan posko juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat agar lebih diterima oleh warga," jelas Fajar.
BNPB menegaskan komitmennya untuk terus memberikan layanan dasar terbaik kepada para pengungsi, sehingga mereka merasa terlindungi dan kebutuhan dasarnya tercukupi selama masa pengungsian.
Hingga 22 November 2024 pukul 20.00 WITA, data tanggap darurat mencatat jumlah pengungsi mencapai 12.962 jiwa. Dari jumlah tersebut, 5.599 jiwa tinggal di enam pos lapangan (poslap) pengungsian, sementara 7.363 jiwa lainnya mengungsi secara mandiri di rumah warga atau keluarga.
Sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi pada 4 November 2024, tercatat sembilan korban meninggal dunia dan empat orang terluka yang saat ini menjalani perawatan di RSUD Larantuka.